TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan bakal menyelidiki stok bahan pokok di gudang-gudang milik pengusaha yang juga berperan sebagai spekulan. Tujuannya adalah meredam laju inflasi jelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Spekulan jangan memanfaatkan situasi yang ujung-ujungnya membuat resah masyarakat," ujar Rahmat Gobel di kantor Kementerian Perdagangan, Jumat, 5 Juni 2015.
Kementerian bakal bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan kepolisian. Nantinya pemetaan gudang bahan pokok bakal dilakukan, sehingga pemerintah mengetahui berapa stok yang sebenarnya siap diedarkan di pasar.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan siap menyurati pemerintah daerah untuk mendukung langkah ini. Selama ini, kata Tjahjo, banyak pemerintah daerah yang belum mengetahui rantai pasokan bahan pokok di wilayahnya.
"Gubernur dan wali kota atau bupati harus tanggung jawab terhadap stabilitas harga di daerah masing-masing," kata Tjahjo.
Rahmat juga berjanji bakal melobi spekulan agar tidak memainkan harga secara drastis pada bulan Ramadan. Jika dalam tindakan mereka ditemukan pelanggaran hukum, Kementerian bakal menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.
Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina, terdapat 16 daerah yang berpotensi kekurangan stok jika tidak diantisipasi sejak awal oleh pemerintah. Dia berjanji menguatkan koordinasi dengan lembaga lain untuk mencegah adanya anomali stok bahan pokok dengan harga. "Kami mengintensifkan pengawasan," tutur Srie.
ROBBY IRFANY