TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menyatakan empat perusahaan asal Cina, yakni Xingxing Group Co Ltd, Qingdao Hanhe Cable Co Ltd, Hebei ChengYe Machinery Manufacturing Co Ltd, dan Guangdong Donpeng Holding Company Limited, serius berinvestasi di Tanah Air.
Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, mengatakan empat perusahaan ini tertarik pada empat sektor industri, yakni kabel bawah laut, keramik, baja, farmasi, dan permesinan.
"Untuk besaran investasi belum diketahui, saat ini mereka masih mencari mitra lokal. Setelah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perindustrian, mereka akan melakukan pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis, 4 Juni 2015.
Menurut dia, sejumlah perusahaan asal Cina ini mengkhawatirkan kepastian pasokan energi, seperti listrik dan gas di Indonesia. Dalam pembagian realisasi investasi, Hebei ChengYe Machinery Manufacturing Co Ltd akan mendirikan pabrik baja dan permesinan.
Produksi baja, selain untuk memenuhi kebutuhan pabrik mesin, juga disiapkan dalam bentuk baja konstruksi. Karena itu, pemerintah akan mengarahkan pendirian pabrik di kawasan industri Morowali Tsingshan di Indonesia timur.
Dengan demikian, pengembangan kawasan industri tersebut dapat mencapai skala keekonomian. Data Kementerian pada 2014 menunjukkan realisasi investasi Cina di Indonesia mencapai 501 proyek dengan nilai mencapai US$ 800,02 juta.