TEMPO.CO, Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Provinsi Jawa Timur akan menggelar pasar murah sebulan penuh selama Ramadan 2015. Pasar murah akan dibagi beberapa tahap dan dimulai 16 Juni hingga 19 Juli atau selesai dua hari setelah Idul Fitri 2015. Pasar murah akan menjangkau beberapa desa yang sulit transportasinya.
“Sudah kami persiapkan,” kata Kepala Seksi Usaha dan Swadaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Didik Hari Supriyadi kepada Tempo, Kamis, 4 Juni 2015. Dinas Perindustrian dan Perdagangan sudah koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Divisi Regional III Bulog Bojonegoro.
Bahan makanan yang akan dijual di pasar murah itu di antaranya beras, gula, minyak goreng, mi, dan tepung. Harganya di bawah standar karena pemerintah membantu ongkos angkat dan angkut dari titik distribusi hingga lokasi pasar murah.
Pembagian area pasar murah disesuaikan dengan kondisi lapangan. Pasar murah di 28 kecamatan dilakukan di beberapa titik yang dianggap jauh dari lokasi pasar. Tim juga akan menggelar pasar murah di 18 desa yang jauh dari pusat kota. Misalnya di Kecamatan Kasiman, Kedewan, Ngraho, Bubulan, Dander, Tambakrejo, Sukosewu, dan beberapa kecamatan yang transportasinya terbatas.
Stok barang untuk pasar murah akan disediakan minimal satu hari 1 ton untuk masing-masing barang. “Kami harapkan bisa merata.”
Kepala Bulog Divisi Regional III Bojonegoro Efdal Marlius Sulaiman menuturkan stok beras masih tersedia hingga Maret 2016. Stok beras yang telah disiapkan untuk pasar murah ada di tiga gudang utama Bulog Bojonegoro, yaitu di Tuban dan Lamongan. ”Kami siap untuk stok beras hingga delapan bulan,” kata Efdal.
Bulog Bojonegoro terus membeli beras di Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro dari hasil panen yang telah masuk pada tahap kedua ini. Stok beras 2015 ditargetkan minimal 100 ribu ton. “Mungkin kami bisa melebihi target.”
SUJATMIKO