TEMPO.CO, Cirebon - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat optimistis jalur cepat atau jalan tol Cikampek-Palimanan bisa beroperasi tahun ini. Jalur ini dianggap mampu memangkas waktu tempuh normal hingga 60 persen.
"Kami yakin selesai sebelum puncak arus mudik," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono saat memantau kesiapan tol Cikampek-Palimanan (Cikapali), Selasa, 2 Juni 2015. Dia mencontohkan, jika melalui jalur pantura, perjalanan Cikampek-Pemalang membutuhkan waktu 8-9 jam. Sementara, melalui jalur ini, waktu tempuh menyusut hingga 3,5-4 jam.
Pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan sejauh 116,7 kilometer, sekarang ini sudah mencapai 99 persen. PT Lintas Marga Sedaya selaku kontraktor sekaligus operator jalan tol menyebutkan pembangunan mencapai tahap penyelesaian dan pemasangan rambu serta marka jalan.
Saat Tempo menelusuri tol Cikapali, waktu tempuh hanya berkisar 1,5 jam. Ketika itu, mobil melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Keluar dari tol Cikapali, jalur berikutnya adalah Palimanan-Pejagan dengan menggunakan tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 kilometer.
Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Hedyanto W Husaini, waktu tempuh Palimanan-Pejagan bisa dipercepat jika beberapa bagian jalan sudah diperbaiki oleh operator jalan, PT Semesta Marga Raya. Operator juga diberi tugas meratakan bagan jalan yang masih bergelombang di beberapa sisi.
Jalur terakhir adalah Pejagan-Pemalang. Rute sejauh 20 kilometer ini adalah jalur terlama dari dua jalur sebelumnya, karena masih tahap pembangunan oleh PT Waskita Karya. Permukaan jalan yang hanya dilapisi material pasir dan batu atau disebut agregat A, membuat waktu tempuh jalur ini berkisar 1,5-2 jam.
Menurut Basuki, penyelesaian jalan ini molor dari rencana awal, yakni 10 Juni 2015, karena masalah pembebasan lahan. Kini, persoalan itu diklaim sudah selesai sehingga pengerjaan dicanangkan rampung pada 2 Juli 2015.
Meski tidak berlapis aspal atau beton, Basuki menjamin jalan akan aman dilalui. Meski hujan, kendaraan tetap aman melintas dengan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam. "Kami sudah koordinasi dengan Kementerian Perhubungan soal keamanan jalan. Ke depannya setelah arus mudik, jalan akan diaspal," ujar Basuki.
Kementerian menaksir, per harinya sekitar 40 ribu kendaraan akan bermigrasi ke jalur ini pada arus mudik mendatang. Sampai saat ini, Kepolisian juga sedang menyusun rekayasa lalu lintas terdekat untuk optimalisasi jalan raya selain pantura.
ROBBY IRFANY