Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semangka Winda Mulai Jadi Primadona Petani Hortikultura

image-gnews
Semangka. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
Semangka. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan budi daya semangka lokal mulai mendapat tempat bagi petani hortikultur di Kalimantan Barat.

Salah satu, dilakukan oleh para petani di Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Mukli, termasuk petani yang melirik untuk menanam semangka dengan menggunakan bibit dalam negeri. Bibit semangka itu bernama Winda berasal dari PT Benih Pertiwi.

Dia tidak sendiri mencoba mengembangkan bibit lokal itu. Sedikitnya ada 20 petani di desa yang berada di luar Kota Pontianak itu yang mengikuti langkah Mukli.

"Seminggu lagi puncak masa panennya, kemungkinan pada panen perdana ini masing-masing petani bisa menghasilkan 3 ton-4 ton," kata Mukli kepada Bisnis, Jumat sore (29/5/2015).

Tetapi, ada sejumlah petani yang sudah melakukan panen buah yang memiliki bentuk lonjong dan berwarna kulit hijau tua itu. 

Bisnis sempat mencicipi buah yang dipotong sendiri oleh Mukli. Dari teksturnya mempunyai daging yang tebal, berwarna sangat merah, berbiji, dan banyak air.

"Satu buah ini beratnya mencapai 2-3 kilogram. Beberapa langganan saya sudah mencicipinya, dan ada yang jauh hari pesan untuk puasa dan lebaran nanti," kata petani yang sudah 30 tahun bercocok tanam berbagai macam jenis tanaman sayur ini.  

Mukli mengatakan untuk mengembangkan semangka tersebut di masa yang akan datang sangat cerah dan menguntungkan. Dia pernah untung dari hasil menjual semangka itu hingga Rp12 juta.

Pasalnya, kata dia, jaminannya terletak pada daya tahan buahnya. "Kalau tidak sengaja buah ini jatuh di tanah, tidak pecah dan bisa disimpan hingga 20 hari," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak heran, pemasaran buah semangka ini sudah mulai luas tersebar di beberapa daerah di provinsi ini, sejak dikembangkan lima tahun lalu oleh PT Benih Pertiwi. 

Untuk mengembangkan buah yang dijual dengan harga RP3.000-Rp5.000 per kilogram ini, kata Mukli, memang terdapat sejumlah hama yang mengganggu, a.l seperti tikus, ulat, dan lalat buah.

Hama-hama itu juga mengganggu sejumlah tanaman lain yang dikembangkan hampir 300 total petani setempat seperti tanaman keladi, jagung, terong, kacang panjang, sawi, dan tanaman sayuran lainnya.

Kendati demikian, menurut Sawir, para petani tidak mengalami kendala berarti dalam mengatasi hama-hama tersebut karena mereka mempunyai jurus-jurus untuk membasmi hama.

Hanya, kata petani yang juga memiliki sayuran tomat, dan jagung ini berharap Desa Wajok Hilir dapat dikembangkan menjadi kawasan agrobisnis atau kawasan khusus pertanian hortikultura.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Mempawah serius mengembangkan desa itu dengan adanya pendampingan dari para penyuluh kepada para petani.

"Sehingga pemasaran dari produk pertanian di sini pasti dan berlangsung lama karena pusat kawasan agrobisnis, contohnya seperti di Jalan Budi Utomo, Siantan yang menjadi pusat pengembangan tanaman lidah buaya Kota Pontianak," tuturnya.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

2 hari lalu

Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

Anas berpesan agar ASN mampu mengubah wajah birokrasi.


Banjir Sintang Kalimantan Barat Tak Kunjung Surut, Warga Diungsikan

23 Januari 2024

Banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa, 23 Januari 2024. Banjir yang telah terjadi sepekan itu berdampak kepada 28.463 jiwa.  (BNPB)
Banjir Sintang Kalimantan Barat Tak Kunjung Surut, Warga Diungsikan

Banjir di Sintang, Kalimantan Barat, tak kunjung surut dalam sepekan terakhir. Sebanyak 95 warga diungsikan.


Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

23 Januari 2023

Kampung Sayur yang kini marak dikembangkan di Kota Yogyakarta. Dok. Pemkot Yogyakarta
Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

Produk minuman dari petani Kota Yogyakarta itu memanfaatkan hasil panen dari 275 kelompok pengelola Kampung Sayur.


Kalbar Tuan Rumah Forum BIMP-EAGA ke-25

28 Oktober 2022

Kalbar Tuan Rumah Forum BIMP-EAGA ke-25

Gubernur Sutarmidji akan memimpin pertemuan CMGLF dan kegiatan lainnya.


Gubernur Sutarmidji Kejar Target Pembangunan

21 Maret 2022

Gubernur Sutarmidji Kejar Target Pembangunan

Menjelang akhir masa jabatan yang akan berakhir pada 2023, sejumlah target ditetapkan. Pembangunan infrastruktur dan komoditas unggulan jadi andalan.


Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

22 Februari 2018

Ilustrasi buah semangka. shutterstock.com
Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

Buah semangka yang lezat tidak hanya enak dimakan daging buahnya saja, biji semangka juga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan.


Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

13 November 2017

Ilustrasi buah jeruk. Shutterstock
Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-53 di Jakarta, Pemerintah Kabupaten Sambas perkenalkan tiga jenis jeruk, jeruk Siam, Madu, dan Madu Susu


Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

13 November 2017

Jeruk Pontianak alias Jeruk Sambas/dok Kemenkes
Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

Jeruk Pontianak ternyata bukan berasal dari Pontianak. Jeruk ini ikut memeriahkan bazar Hari Kesehatan Nasional.


Ini Alasan Kalbar Jadi Tuan Rumah Hari Pangan Sedunia 2017

13 Oktober 2017

Korporatisasi Petani untuk  Mencapai Swasembada Pangan
Ini Alasan Kalbar Jadi Tuan Rumah Hari Pangan Sedunia 2017

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan pemilihan Provinsi Kalimantan Barat sebagai tuan rumah penyelenggaran peringatan Hari Pangan Sedunia disepakati setahun sebelumnya.


Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

5 Agustus 2017

Seorang petani memanen kedelai yang ditanam setahun sekali di ladangnya di Kecamatan Nglendah, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (25/7). ANTARA/Regina Safri
Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

Petani di Jawa Barat tidak tertarik menanam kedelai karena penghasilannya minim.