Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Jadi Pasar Potensial Bagi Peritel Asing

image-gnews
Ilustrasi belanja di supermarket. TEMPO/Dinul Mubarok
Ilustrasi belanja di supermarket. TEMPO/Dinul Mubarok
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para peritel asing semakin agresif berekspansi di Tanah Air. Jumlah kelas menengah yang terus bertumbuh membuat Indonesia menjadi sasaran pasar yang empuk bagi pemasaran produk ritel mereka. 

Yang terbaru, perusahaan pengembang dan operator pusat perbelanjaan terbesar di Jepang, AEON Co., mulai merambah pasar Indonesia lewat  gerai ritel pertamanya, AEON BSD City Store, yang ada di dalam AEON Mall BSD City, Tangerang, Banten. Mal dengan konsep Jepang itu akan secara resmi dibuka untuk publik mulai Sabtu (30/5) depan.

Toyofumi Kashi, Presiden Direktur PT AEON Indonesia (AEON BSD City Store), menyatakan mal tersebut adalah yang pertama dari target 10 pusat perbelanjaan yang akan dibangun di Indonesia.

“Sampai dengan 2020 kami berencana untuk membuka 10 shopping mall. Selain itu ada juga target penambahan gerai AEON yang kami dibangun di dalam shopping mall lain,” katanya kepada Bisnis, di sela acara Media Gathering AEON Indonesia Sneak Preview yang digelar di Ground Floor AEON BSD City Store, Rabu (27/5/2015).

AEON menawarkan konsep ritel yang berbeda dengan yang sudah lebih dulu ada di Indonesia. Kashi menuturkan mal AEON tidak hanya menyediakan pakaian dan makanan tetapi juga elektronik, dan kebutuhan dekorasi rumah. Idenya adalah menjadi one stop shopping dengan mengkombinasikan department store dan supermarket.

Sudarmadi Salim, General Manager Finance & Accounting Division PT AEON Indonesia, menambahkan pihaknya juga mengincar pasar konsumen kelas menengah atas yang berada di daerah-daerah penyangga sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

“Kami tidak membuka di pusat kota tetapi di daerah pinggiran yang kami lihat memang masih membutuhkan . Seperti di Bumi Serpong Damai ini, tidak ada tempat yang oke dan masyarakatnya harus ke Serpong atau Alam Sutra padahal di BSD ada lebih dari 50.000 kepala keluarga,” ujarnya.

Pusat perbelanjaan ritel modern yang berpusat di Korea Selatan, Lotte Group, juga semakin agresif menambah gerainya di Indonesia. Selama lima tahun beroperasi di Indonesia, Lottemart memiliki  39 pusat perbelanjaan, terdiri dari dua gerai yang berkonsep supermarket, 13 gerai dengan konsep hypermarket, dan 24 gerai perkulakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senior Marketing Manager PT Lottemart Indonesia Yudi Ng menuturkan tahun ini pihaknya menambah dua gerai baru, di Bandung dan Surabaya. “Tahun depan kami akan lebih agresif lagi dengan rencana membangun lima hingga enam toko, ada yang berbentuk supermarket, hypermarket dan grosir,” ujarnya kepada Bisnis.

Gerai baru tersebut akan dibangun di Jakarta dan di area Indonesia bagian barat seperti Pekanbaru. Dia optimistis bisnis ritel di Indonesia masih akan berkembang pesat seiring dengan potensi meningkatnya pertumbuhan perekonimian.

“Lotte masih melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial. Target kami menjadi peritel nomor satu di Asia pada 2018 dari segi penjualan, jadi otomatis kami akan membuka banyak cabang baru, termasuk kawasan timur Indonesia yang potensial,” tuturnya.

Dengan peritel asing yang semakin gencar berekspansi, Yudi menilai hal tersebut akan menambah persaingan. Kendati demikian dia mengaku tidak gentar karena masing-masing peritel memiliki diferensiasi dan target konsumen yang berbeda.

“Masuknya peritel asing justru malah bagus sehingga bisa berkompetisi dalam memberikan manfaat kepada customer. Diferensiasi kami sendiri akan fokus  untuk maintain pelanggan setia Lottemart, kami menjaga kualitas produk dan juga aspek harga sesuai tagline kami ‘diskonnya di sana murahnya di sini’,” imbuh Yudi.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey saat ditemui di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat pada Rabu, 8 Februari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.


Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah.  ANTARA/Puspa Perwitasari
Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.


29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

29 November 2022

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Menurut pengamatan bank sentral, inflasi pada tahun 2022 akan berada di kisaran 4,2 persen yoy. TEMPO/Tony Hartawan
29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.


Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

13 November 2021

Ilustrasi pertokoan atau pusat perbelanjaan di Jakarta. ANTARA/Galih Pradipta
Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.


Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

12 September 2021

Minimarket Alfamart dan minimarket Indomaret. TEMPO/Prima Mulia
Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret


Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

7 Maret 2021

Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.


Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

3 Januari 2020

Pedagang mengevakuasi barang dagangannya yang terendam banjir di Mal Cipinang Indah, Jakarta Timur, Rabu, 1 Januari 2020. Banjir tersebut akibat luapan sungai Sunter dan tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa malam, 31 Desember 2019. ANTARA/Galih Pradipta
Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.


11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

Pembeli memilih barang belanjaan di Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta, Ahad, 23 Juni 2019.Toko ritel Giant Ekspress menggelar diskon penutupan gerai di sejumlah tokonya hingga 28 Juli 2019 mendatang. TEMPO/Muhammad Hidayat
11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.


Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

24 Oktober 2019

Logo perusahaan fashion asal Swedia H&M di pertokoan Wina, Austria, 1 Oktober 2016. [REUTERS/Leonhard Foeger]
Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.


Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

2 Oktober 2019

Suasana toko ritel Giant Ekspres saat menggelar diskon penutupan gerai di Mampang, Jakarta Selatan, Ahad, 23 Juni 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi
Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.