TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan PT PAL Indonesia (Persero) akan mendapatkan dana Rp 25 triliun dari pemerintah untuk memproduksi sekitar 500 kapal niaga. Dana tersebut akan digunakan dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
“Sampai hari ini, masih Rp 25 triliun, dan itu masih bisa berkembang sejalan dengan pertumbuhan perekonomian kita,” kata Luhut kepada wartawan seusai penandatanganan nota kesepahaman antara PT PAL, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya, Kamis, 28 Mei 2015.
Dana itu diharapkan bisa segera cair dalam beberapa waktu ke depan. Sebab, Kementerian Keuangan sudah menurunkan dana itu. “Tinggal prosesnya di Setneg (Sekretaris Negara) lalu ke Presiden dan bisa turun,” ucap Luhut.
Menurut Luhut, memang tidak salah apabila PT PAL mendapatkan dana sebesar itu. Mereka akan membangun industri perkapalan Indonesia. "Tadi saya lihat ada pembuatan kapal perang dan kapal kawal rudal. Dan itu dimulai dari nol, yang dikerjakan oleh anak bangsa," ujarnya.
Luhut menambahkan, Presiden Joko Widodo memang selalu mengedepankan penggunaan produk dalam negeri sebanyak mungkin, karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Termasuk yang dilakukan PT PAL, yang telah mempekerjakan lebih dari 3.000 ribu pekerja.
Direktur Utama PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin menuturkan PAL tidak akan memproduksi sendiri kapal-kapal niaga itu. Konsepnya nanti akan melibatkan semua galangan yang ada di Indonesia. “Tentunya harus memenuhi kriteria kami, yaitu satu standar desain, standar kualitas kontrol, dan standar proses manajemen," ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH