TEMPO.CO, Depok - PT Bayer Indonesia hari ini resmi menambah investasinya untuk memperluas pabrik di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Dengan total investasi sebesar € 60 juta, perusahaan obat-obatan ini menggelontorkan dana tambahan sebesar € 8,1 juta.
"Kami melihat Indonesia sebagai pasar yang penting sekaligus lokasi fasilitas utama untuk mengekspor produk kami ke seluruh dunia," kata Presiden Direktur Bayer Indonesia Ashraf Al-Ouf melalui siaran pers yang diterima Tempo pada Rabu, 27 Mei 2015. Dengan penambahan investasi ini, Bayer berkomitmen menyerap 1.300 tenaga kerja tambahan.
Baca Juga:
Pabrik di Cimanggis ini berorientasi ekspor sebesar 75 persen ke 26 negara. Targetnya, tujuan negara ekspor akan dilipatgandakan menjadi 58 negara dalam 2-3 tahun ke depan.
Menteri Perindustrian Saleh Husin, yang turut meresmikan perluasan pabrik ini, menaruh harapan besar pada industri farmasi. Ekspansi pabrik menjadi salah satu andalan untuk meningkatkan devisa serta mengurangi peredaran obat-obatan dan multivitamin impor di Indonesia. "Industri farmasi salah satu yang punya prospek cemerlang," ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pada kuartal pertama 2015, industri ini mencatat angka pertumbuhan tertinggi, yakni 9,1 persen. Angka ini mencapai dua kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu.
Pada tahun 2014, angka ekspor farmasi mencapai US$ 532 juta, atau tumbuh hingga 16,98 persen dibanding 2013 yang sebesar US$ 455 juta. Namun produk impor juga melaju terus dengan angka US$ 959 juta. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 2013 yang mencapai US$ 899 juta.
URSULA FLORENE SONIA