TEMPO.CO, Merak - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak meminta pemberlakuan tarif khusus pada siang dan malam hari saat arus mudik Lebaran 2015.
Ketua Gapasdap Merak Togar Napitupulu mengatakan pemberlakuan tarif khusus saat arus mudik itu bertujuan memecah konsentrasi para pemudik yang biasanya memilih menyeberang pada malam hari.
“Penumpang memiliki kebiasaan menyeberang malam hari ketika mudik. Ini membuat Pelabuhan Merak macet saat puncak arus mudik," kata Togar kepada Tempo, Rabu, 27 Mei 2015.
Togar menambahkan, lonjakan jumlah pemudik yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada malam hari selalu terjadi setiap tahun. "Setiap tahun terjadi kemacetan panjang di sepanjang jalan menuju pelabuhan."
Menurut Togar, usulan tarif khusus ke Kementerian Perhubungan itu telah melalui pertimbangan yang matang. Kebijakan itu dinilai dapat mengubah kebiasaan para pemudik yang lebih senang melakukan perjalanan pada malam hari.
Jika diberlakukan, kata Togar, tarif khusus ini jelas dapat membantu pemerintah mengurangi antrean penumpang pada malam hari. "Soal aturan biaya kita serahkan ke Kementerian. Usulan kami, harga tiket siang lebih murah dibanding malam," ucap Togar.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Kementerian Perhubungan Eddy Gunawan mengatakan mengubah pola kebiasaan masyarakat mudik pada malam hari menyambut Lebaran tidak mudah.
Menurut Eddy, usulan para pengusaha kapal itu harus dikaji terlebih dulu sebelum disampaikan ke Kementerian Perhubungan. Sebab persoalan tarif khusus tersebut akan melibatkan masyarakat banyak. "Nanti ada pertemuan dulu, kan, harus dikaji."
WASI’UL ULUM