Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mortar, Produk Efisien yang Belum Mampu Tumbuh Signifikan

image-gnews
Pekerja menaruh batu bata yang sudah jadi di pabrik tradisional pembuatan batu bata di Arab Mesad, Kairo, Mesir, 14 Mei 2015. Sekitar 45 buruh bekerja di pabrik ini selama 10 jam perharinya yang diberikan upah sebesar 9 dollar atau sekitar Rp. 119.000. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Pekerja menaruh batu bata yang sudah jadi di pabrik tradisional pembuatan batu bata di Arab Mesad, Kairo, Mesir, 14 Mei 2015. Sekitar 45 buruh bekerja di pabrik ini selama 10 jam perharinya yang diberikan upah sebesar 9 dollar atau sekitar Rp. 119.000. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Industri mortar atau semen pracampur siap pakai dinilai belum bisa tumbuh secara signifikan dengan masih banyaknya pengguna bata merah dan semen konvensional.

Vice President of Sales Holcim Indonesia Juhans Suryantan mengatakan pertumbuhannya tahun ini diharapkan berkisar 3%-5%.

“Konsumsi mortar beriringan dengan konsumsi bata ringan. Biasanya digunakan di kota besar yang sudah menggunakan bata ringan. Kalau di daerah yang masih menggunakan bata merah, tidak bisa hidup,” ujarnya usai konferensi pers peluncuran produk mortar Holcim, Kamis (21/5).

Dia menjelaskan kebutuhan mortar tahun lalu masih berkisar 1,5 juta ton, dengan nilai pertumbuhan 3%.

Meski demikian, dia optimistis bahwa mortar merupakan produk masa depan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dia mengatakan akan ada masanya tren konsumsi tersebut bisa berubah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Akan ada satu titik kita akan switch. Di Thailand juga 10 tahun pertama pertumbuhan mortarnya lambat. Kemudian berubah cepat. Indonesia juga sepertinya akan sama,” ujar Juhans.

Dia menambahkan, edukasi pasar perlu dilakukan agar masyarakat paham efisiensi serta dampak lingkungan yang timbul dari menggunakan bahan bangunan tertentu.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pulau Pari Terancam Tenggelam, Warga Tuntut PT Holcim ke Pengadilan Swiss

21 September 2022

Warga Pulau Pari berunjuk rasa di Balai kota DKI Jakarta, 25 april 2018. Dalam Aksinya warga meminta hak atas pengembalian pemukiman di Pulau Pari atas kejanggalan penerbitan sertifikat yg di lakukan oleh BPN (Badan Pertahanan Nasional) di Pulau Pari. TEMPO/Muhammad Denggan Fahrurrozie
Pulau Pari Terancam Tenggelam, Warga Tuntut PT Holcim ke Pengadilan Swiss

Warga Pulau Pari menggugat PT Holcim ke Pengadilan Swiss karena diduga berkontribusi terhadap perubahan iklim yang mengancam pulau tersebut


Pasokan Berlebih, Penjualan Semen Holcim Turun 10 Persen  

1 Agustus 2017

TEMPO/Dasril Roszandi
Pasokan Berlebih, Penjualan Semen Holcim Turun 10 Persen  

Pada semester pertama 2017, penjualan semen Holcim merosot hingga Rp 4,28 triliun.


Strategi Holcim Indonesia Antisipasi Kelebihan Pasokan Semen  

12 Agustus 2016

Jajaran Direksi PT Holcim Indonesia berfoto bersama di main hall Bursa Efek Indonesia, 12 Agustus 2016. Tempo/Destrianita
Strategi Holcim Indonesia Antisipasi Kelebihan Pasokan Semen  

Meski kelebihan pasokan, Holcim Indonesia tetap mengoptimalkan produksi.


39 Tahun Melantai di Bursa, Holcim Buka Perdagangan  

12 Agustus 2016

Jajaran Direksi PT Holcim Indonesia berfoto bersama di main hall Bursa Efek Indonesia, 12 Agustus 2016. Tempo/Destrianita
39 Tahun Melantai di Bursa, Holcim Buka Perdagangan  

Hari ini, PT Holcim Indonesia Tbk mendapat kesempatan mengisi podium di Bursa Efek Indonesia untuk membuka sesi perdagangan.


Holcim Indonesia Angkat 5 Direktur Baru  

26 Februari 2016

TEMPO/Dasril Roszandi
Holcim Indonesia Angkat 5 Direktur Baru  

Setelah merger dengan Lafarge, Holcim tetap mempertahankan merek-merek lamanya.


Pasar Semen Lesu, Holcim Tekor Rp 123 Miliar  

18 September 2015

Pekerja melakukan aktifitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, 27 April 2015. Mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen kuartal I-2015 hanya 13,6 juta ton. Angka ini turun ketimbang periode yang sama 2013 sebanyak 14,07 juta ton. Tempo/Tony Hartawan
Pasar Semen Lesu, Holcim Tekor Rp 123 Miliar  

Kerugian diderita PT Holcim Indonesia Tbk akibat lonjakan biaya produksi semen, depresiasi mata uang rupiah, dan kenaikan upah buruh.


Madan Lal Narula Mundur, Kuntoro Komisaris Independen Holcim  

20 Mei 2015

Kuntoro Mangkusubroto. TEMPO/Yosep Arkian
Madan Lal Narula Mundur, Kuntoro Komisaris Independen Holcim  

RUPS juga menyetujui pengunduran diri Madan Lal Narula yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris sejak 2008.


Warga Blitar Tuntut Ganti Rugi Tanah  

22 April 2015

Pabrik Holcim.  wikimedia.org
Warga Blitar Tuntut Ganti Rugi Tanah  

Warga tetap bertahan dan turut mengelola karena meyakini
tanah tersebut milik negara.


Holcim Bantah Korbankan Lahan Petani di Blitar

20 April 2015

Pabrik Holcim.  wikimedia.org
Holcim Bantah Korbankan Lahan Petani di Blitar

PT Holcim Indonesia Tbk menganggap proses tukar guling atau ruislag kawasan hutan milik PT Perhutani di Tuban, dengan lahan di Blitar sesuai prosedur.


Semester I 2014, Holcim Untung Rp 4,93 Triliun  

5 Agustus 2014

Pabrik Holcim.  wikimedia.org
Semester I 2014, Holcim Untung Rp 4,93 Triliun  

Peningkatan pendapatan didorong oleh tiga persen kenaikan
volume penjualan di pasar domestik dan peningkatan harga jual.