TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan menjalin kerja sama dengan Duta Besar Ekonomi Inggris Lord Mayor Alderman Alan Yarrow yang menangani sektor keuangan. Pertemuan antara OJK dan Yarrow berlangsung di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, hari ini, Rabu, 20 Mei 2015.
Kepala Eksekutif Pasar Modal Nurhaida mengungkapkan pertemuan antara OJK dan sejumlah delegasi dari Inggris ini baru pertama kali dilakukan. "Tujuannya, kami ingin belajar bagaimana mengembangkan sukuk dari Inggris," katanya.
Menurut Nurhaida, Inggris terbilang sukses mengembangkan sukuk di kawasan Eropa. Padahal, bila melihat latar belakang Inggris, jumlah penduduk muslim tidak terlalu banyak. "Kami ingin mengetahui apa yang membuat market syariah di sana bisa berkembang," ucapnya.
Dengan saling tukar informasi ini, Nurhaida berharap market syariah Indonesia bisa berkembang dengan cepat. Saat ini kapital market syariah di Indonesia masih di bawah 5 persen.
Namun Nurhaida menuturkan belum ada kerja sama yang nyata dari hasil kunjungan ini karena kedua belah pihak masih saling mempelajari sisi regulasi masing-masing. "Ini baru langkah awal. Kami akan gelar workshop," ujarnya.
Adapun Yarrow menilai Indonesia sebagai negara yang mempunyai potensi ekonomi besar, terutama di kawasan Asia Tenggara. Melihat peluang itu, Inggris berupaya memberikan dukungan agar proyek infrastruktur bisa berjalan. "Kami ingin membantu dalam hal menawarkan model keuangan dan transfer keilmuan," tuturnya.
ADITYA BUDIMAN