TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menaksir jumlah penumpang yang menggunakan pesawat udara untuk mudik Lebaran tahun ini mencapai 4,2 juta. Jumlah ini tidak meningkat signifikan karena hanya terkerek sekitar 2,8 persen dibanding tahun lalu. "Memang tidak begitu besar," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di Jakarta, Selasa, 19 Mei 2015.
Kata Suprasetyo, pemudik tahun ini masih didominasi transportasi darat dan kereta api. Karena itu, jumlah pesawat yang disiapkan tahun ini hanya sekitar 400 unit.
Adapun untuk mempersiapkan penerbangan tambahan, terdapat pesawat cadangan yang siap pakai berjumlah 50 unit. Kebanyakan pesawat mengangkut penumpang di rute padat mudik, seperti Solo, Semarang, Yogyakarta, Medan, Padang, Denpasar, dan Surabaya.
Sampai sekarang, inspeksi Kementerian ke sejumlah maskapai dan bandara masih dilakukan berdasarkan jadwal rutin. Ram check khusus Lebaran bakal dilakukan pada akhir Juni mendatang.
Suprasetyo mengatakan lembaganya masih berkutat pada pengawasan pelaksanaan hasil audit bandara. Hasil audit, kata dia, hanya menyatakan sebagian besar bandara luput dalam persoalan administrasi.
"Seperti pertemuan dengan komite keamanan yang belum dilaksanakan dan lain-lain. Itu semua kami minta diselesaikan maksimal pada 25 Mei," katanya.
Beberapa infrastruktur, seperti landasan pacu, juga sudah mulai diperbaiki sejak awal Mei lalu. Kementerian juga meminta bandara memperbaiki kualitas keamanan, termasuk kesiapan petugasnya dalam menghadapi arus mudik tahun ini.
ROBBY IRFANY