Bisnis.com, Jakarta - Produsen jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyiapkan packaging untuk setiap produknya dengan pangsa pasar seluruh dunia.
Selama ini, beberapa produk jamu Sido Muncul telah beredar ke berbagai negara, antara lain Jepang, Amerika, dan sejumlah pasar ASEAN. Agar produk itu bisa diterima ke pelbagai negara, saat ini perseroan dengan kode emiten SIDO menyiapkan varian packaging dengan bahasa sesuai daerah tujuan ekspor.
Direktur Utama SIDO Irwan Hidayat mengatakan pembuatan packaging pada setiap produknya akan menyesuaikan bahasa untuk negara tujuan ekspor. Hal itu dimaksudkan supaya pesan dalam kemasan produk Sido Muncul mudah dipahami pembeli.
“Contohnya kami sedang membuat packaging produk Tolak Angin untuk diedarkan di Hong Kong. Tentu menggunakan bahasa dari negara sana,” kata Irwan kepada Bisnis.com, Senin, 18 Mei 2015.
Dia mengakui produk andalan Sido Muncul, yakni Tolak Angin, telah tersebar ke sejumlah negara, salah satunya Amerika Serikat, dengan harga per sachet mencapai Rp 18-19 ribu. Karena itu, tutur Irwan, inovasi dan pengembangan produk terus dilakukan oleh perusahaan yang melantai di bursa saham pada akhir 2013 ini.
Saat ini, SIDO mampu tumbuh menjadi perusahaan jamu modern dan raksasa dengan 200 jenis produk. Bahkan pangsa pasar produk Sido Muncul seperti Tolak Angin hingga kopi tembus ke berbagai belahan dunia, misalnya ASEAN, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Afrika. “Di beberapa negara maju, produk kami pasti ada. Buktinya wisatawan banyak yang bawa Tolak Angin,” ujarnya.
Irwan mengatakan kondisi perekonomian dalam negeri yang cenderung melemah tidak berpengaruh pada penjualan produk jamu dan farmasi. Bahkan pihaknya optimistis penjualan produksi farmasi tahun depan bakal terdongkrak seiring dengan pembangunan pabrik baru di Klaten, Jawa Tengah, seluas 24 hektare.