TEMPO.CO, Jakarta - Mencuatnya kembali spekulasi krisis utang Yunani membuat nilai tukar dolar Amerika Serikat kembali menguat terhadap sebagian mata uang regional. Dolar, yang sebenarnya masih tertekan data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memburuk, diuntungkan potensi ancaman pelemahan euro yang merespons krisis utang Yunani.
Pukul 11.45 WIB, kurs rupiah bergerak melemah 28 poin (0,21 persen) ke level 13.112 per dolar AS. Nilai tukar yen turun 0,3 persen menjadi 119,62 per dolar, sementara won masih menguat 0,04 persen ke level 1.085,18 per dolar.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan belum adanya data ekonomi AS yang sangat bagus sesungguhnya menyebabkan tren pelemahan indeks dolar belum akan berubah. Namun kekhawatiran atas pembayaran utang Yunani kepada IMF mendorong investor mengalihkan minat terhadap dolar sementara waktu.
“Dolar berhasil naik tipis walaupun tren penurunannya masih cukup tinggi,” ucapnya.
Seperti diketahui, saluran televisi Inggris, Channel 4, melaporkan bocornya memo internal Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebutkan Yunani tidak akan mampu membayar utang tanpa tercapainya kesepakatan dengan mitra. Tak ayal, pemberitaan tersebut meningkatkan kembali kekhawatiran investor pada nasib keuangan Yunani.
MEGEL JEKSON