Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Alasan Indonesia Mestinya Masuk OPEC

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Pengamat Perminyakan, DR Kurtubi. Tempo/Rully Kesuma
Pengamat Perminyakan, DR Kurtubi. Tempo/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Energi DPR Kurtubi dan Direktur Eksekutif ReforMiner, Komaidi Notonegoro, menyatakan sudah semestinya Indonesia menjadi anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak atau Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). Dari pernyataan Kurtubi dan Komaidi, dapat dirangkum tiga alasan yang mendasari dorongan agar Indonesia menjadi anggota OPEC, sebagai berikut:

1. Dapat Informasi
Kurtubi mengatakan, dengan menjadi anggota OPEC, maka pemerintah Indonesia bisa mendapatkan informasi tentang prospek harga minyak dunia dan mengetahui kuota produksi negara-negara pengekspor. "Kita bisa mendapatkan harga minyak yang lebih efisien," kata Kurtubi saat dihubungi, Sabtu 16 Mei 2015.

OPEC, menurut dia, sangat menentukan perekonomian dunia karena menggunakan mekanisme kuota untuk menentukan harga minyak. Untuk itu, Kurtubi mendesak pemerintah punya langkah konkrit untuk meningkatkan produksi minyak nasional.

2. Perbaikan Tata Kelola Migas
Dengan menjadi anggota OPEC, mau tak mau pemerintah harus memperbaiki tata kelola migas dan menyederhanakan sistem birokrasi, sehingga meningkatkan investasi ekplorasi.

Kurtubi mengatakan, saat ini investor harus membayar banyak pajak dan pungutan meskipun belum menemukan cadangan minyak. "Proses investasi yang dilalui juga sangat panjang dan birokratis sehingga sampai sekarang tidak ada penemuan cadangan minyak yang signifikan," ujarnya.

Kurtubi memperkirakan Indonesia baru dapat menjadi eksportir minyak 10 tahun mendatang. Itu pun, kata dia, jika pemerintah memperbaiki regulasi investasi dan tata kelola migas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Bukan Mustahil Indonesia Mengekspor Minyak
Direktur Eksekutif ReforMiner Komaidi Notonegoro, mengatakan masa eksplorasi membutuhkan waktu enam tahun sebelum menghasilkan produksi minyak. Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan Indonesia menjadi ekportir minyak.

Jika semua proyek pemerintah berjalan, seperti Cepu dan pengambilalihan Blok Mahakam, maka produksi minyak dapat melebihi kebutuhan dalam negeri.

Saat ini produksi minyak nasional sebanyak 850 ribu barel atau separuh dari kebutuhan domestik 1,5 juta barel. "Kalau semua jalan, misalnya kira-kira produksi bisa di atas 1,8 juta. Jadi 300 ribu barel bisa diekspor," katanya.

ALI HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

56 hari lalu

Uji coba penggunaan bakar bakar gas alam cair (LNG) untuk truk pengangkut bahan bakar gas (BBG). (Foto: ANTARA/HO-PT PGN Tbk)
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.


Pindah Lokasi Depo Plumpang atau Pemukiman Warga

10 Maret 2023

Depo Pertamina Plumpang. TEMPO/Zulkarnain
Pindah Lokasi Depo Plumpang atau Pemukiman Warga

Rencana pemindahan kawasan tanki timbun BBM, depo Plumpang milik Pertamina, muncul setelah insiden kebakaran pada 3 Maret 2023.


Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Polisi melintas didepan barang bukti truk tangki pengangkut Bahan Bahan Minyak (BBM) Industri saat ungkap kasus tindak pidana migas di Polda Sumatera Selatan, Palembang, Selasa 22 Maret 2022. Polda Sumatera Selatan bersama BPH Migas mengamankan barang bukti Bahan Bakar Minyak (BBM) solar oplosan sebanyak 108 ton, enam truk tangki pengangkut solar Industri dan barang bukti lainnya serta  menangkap enam orang tersangka yang merupakan pekerja yang melakukan pengoplosan solar industri dicampur minyak mentah ilegal. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.


Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melakukan konferensi pers acara pameran bertajuk PLN Local Content Movement for The Nation (Locomotion) 2022, Jakarta Pusat, Rabu, 23 November 2022. TEMPO/Nabila Nurshafira
Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.


Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di sela Pertemuan Tahunan IMF- WB di Washington DC, AS, Selasa (11/10/2022) waktu setempat. ANTARA/Satyagraha
Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.


Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dok.Tempo/Aditia Noviansyah
Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.


Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Ilustrasi Ekspor Impor Migas. antaranews.com
Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri


Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

21 Juli 2022

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. ANTARA/Risbiani Fardaniah
Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.


Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

25 April 2022

Petugas melayani pengisian BBM di SPBU Pertamina 31.40101 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu 16 April 2022. Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan stok BBM dan LPG selama Ramadhan hingga arus mudik lebaran Idul Fitri aman dan saat ini seluruh infrastruktur telah disiagakan meliputi delapan Terminal BBM, lima Terminal LPG, lima depot pengisian pesawat udara dan lebih dari 1900 lembaga penyalur BBM se-Jawa Bagian Barat serta lebih dari 38 ribu lembaga penyalur LPG. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.


Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

24 Oktober 2021

Ilustrasi Ekspor Impor Migas. antaranews.com
Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil