TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan impor beras tidak akan diputuskan dalam waktu dekat. Dia memastikan, untuk kebutuhan masyarakat sejak Ramadhan hingga Lebaran, stok beras di dalam negeri masih cukup. "Untuk puasa, enggak perlu kita impor beras," ucapnya, Selasa, 12 Mei 2015.
Menurut Sofyan, kalaupun diperlukan impor, itu hanya untuk menjaga stok beras pemerintah mulai akhir 2015 hingga awal 2016. Keputusannya, menurut dia, baru akan diambil sekitar Juli mendatang. "Panen raya kan masih akan berlangsung sampai akhir Mei. Setelah itu, baru kita lihat. Impor dilakukan kalau kita tahu konsumsi dalam negeri kurang," ujarnya.
Opsi impor beras memang dimungkinkan menurut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. Tujuan peraturan itu sendiri adalah menjaga stabilisasi ekonomi nasional, melindungi tingkat pendapatan petani, dan stabilisasi harga beras.
Pemerintah, tutur Sofyan, saat ini masih menghitung kecukupan cadangan beras di gudang Bulog, terutama dalam menghadapi Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, penyerapan beras oleh perusahaan pelat merah itu pun masih terus berjalan karena panen masih berlangsung di sejumlah daerah.
PINGIT ARIA