TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana membuat gerai maritim guna menjamin ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok di berbagai daerah. Gerai maritim merupakan kapal keliling yang akan menjual kebutuhan pokok atau sembako.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan gerai maritim tersebut merupakan bentuk dukungan Kementerian Perdagangan terhadap program tol laut. "Ini bentuk dukungan kita juga dalam menjaga harga kebutuhan pokok," ujar Rachmat saat ditemui di pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta, Ahad, 10 Mei 2015.
Rachmat optimistis tol laut tersebut dapat menekan biaya logistik yang selama ini dikeluhkan oleh pelaku usaha. Selain itu, dengan adanya gerai maritim ini diharapkan dapat membuat distribusi kebutuhan bahan pokok berjalan dengan lancar. "Sehingga tidak ada hambatan penyaluran bahan pokok. Kita minta prioritas untuk pengangkutan bahan pokok," ujar dia.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina mengatakan gerai maritim tersebut diharapkan mampu mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok antara wilayah Indonesia barat dan Indonesia timur. sebab, kata dia, selama ini kerap terjadi ketimpangan harga kebutuhan pokok. "Nanti harga kebutuhan bahan pokok yang dijual murah," ujar Srie.
Lebih lanjut, Srie mengungkapkan, pemerintah akan mengoptimalkan kapal penumpang perintis yang telah beroperasi untuk mengangkut kebutuhan pokok dan barang penting. PT Pelni akan menjadi operator kapal barang perintis yang akan melayani angkutan bahan pokok ke wilayah-wilayah terpencil dan terluar Indonesia. "Produk-produk juga sudah disiapkan," ujar Srie.
Gerai maritim, kata Srie, akan menjual barang kebutuhan pokok dan barang penting dengan harga yang sama pada 30 pelabuhan kecil di kawasan timur Indonesia. Pelabuhan tersebut dilalui enam trayek kapal barang dan kapal penumpang perintis yang dioperasikan PT Pelni.
DEVY ERNIS