TEMPO.CO, Banyuwangi– Pengusaha muda Sandiaga Uno mulai serius meniti karier di dunia politik. Pada 8 April lalu, pengusaha berusia 45 tahun itu dilantik menjadi anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada awal Mei 2015, Sandiaga melepaskan jabatan direktur di PT Adaro Energy Tbk. Tak berselang lama, pengusaha kelahiran Pekanbaru ini pun mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Apakah Sandiaga ingin benar-benar berfokus pada dunia politik? Kepada wartawan di Banyuwangi, Sandiaga tak membantahnya. Pengusaha berusia 45 tahun ini beralasan, rela melepaskan dua jabatan bisnis tersebut karena ingin memiliki banyak waktu untuk berkeliling Indonesia.
Sandiaga ingin melihat lebih banyak budaya Indonesia dan bertemu dengan para pemuda. Dia mencontohkan, kehadirannya di Banyuwangi ini bertujuan memenuhi undangan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyaksikan kejuaraan balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen 2015. “Kalau saya tetap aktif di bisnis, mana mungkin bisa mampir ke sini,” katanya, Kamis, 7 Mei 2015.
Sandi ,yang pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia di urutan ke-37, mengaku masih awam dunia politik. Bergabung dengan Gerindra, kata Sandi, merupakan pengalaman pertamanya di dunia ini setelah selama ini menjadi pebisnis.
Dia mengatakan masih memformulasikan rencana-rencana ke depannya. Namun saat ini dia ingin berfokus dalam kegiatan-kegiataan partai yang menyangkut perempuan, pemuda, dan pembinaan usaha kecil dan menengah.
Pendiri PT Saratoga Investama Sedaya ini mengatakan masih optimistis dalam memandang partai politik. "Asalkan politikusnya benar-benar bekerja untuk rakyat. Kalau ada niat baik, pasti mendapatkan tempat di masyarakat,” katanya.
Sandiaga menyatakan sudah mantap berlabuh ke Gerindra setelah melalui perenungan panjang. “Terus terang kontemplasinya sudah lama. Terakhir dengan Pak Prabowo, bicara dari hati ke hati. Alhamdulilah, panggilan itu datang,” kata Sandiaga.
IKA NINGTYAS