TEMPO.CO, Surabaya - Pengusaha asal Brunei Darussalam berminat investasi di Jawa Timur, karena provinsi tersebut memiliki potensi besar. "Untuk menjajaki seberapa besar potensi itu, kini ada 37 pengusaha Brunei Darussalam datang ke Jatim," kata Minister Counsellor at the Embassy of the Republic of Indonesia to Brunei Darussalam, Rudhito Widagdo, di Grha Kadin Jatim, Surabaya, Rabu, 6 Mei 2015.
Menurut dia, puluhan pengusaha dari 18 perusahaan itu sekaligus melakukan temu bisnis dengan 60 pengusaha kecil menengah. Seperti pariwisata, travel, makanan dan minuman, barang kebutuhan rumah tangga, kulit dan produk dari kulit, tekstil dan produknya. "Ada pula pengusaha yang mengembangkan bisnis fashion dan aksesoris, kerajinan, tenaga kerja terampil, forwarding agent dan transportasi, serta perdagangan," katanya.
Baca Juga:
Dari kunjungan tersebut, ada beberapa sektor yang bisa dilakukan kerja sama, seperti di sektor perdagangan hingga pertukaran tenaga kerja dan lainnya. Namun, secara umum, pengusaha Brunei Darussalam ingin melihat perkembangan kinerja ekonomi di provinsi ini.
"Apa saja produk yang potensial dan bisa dikerjasamakan dengan mereka, mengingat 14 persen gross domestic product (GDP) Brunei Darussalam untuk konsumsi dan mayoritas impor," katanya.
Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, M Rizal, optimistis bahwa momentum itu menjadi peluang. "Pada tahun ini, UMKM mengalami berbagai tekanan, mulai dari persoalan politik, upah yang tinggi yang setiap tahun dinaikkan, hingga kenaikan BBM dan listrik," katanya.
ANTARA