Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat di Atas Nasional

image-gnews
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di kawasan Jakarta usai hujan (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Tempo/Aditia Noviansyah
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di kawasan Jakarta usai hujan (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Badan Pusat Statistik mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat pada Triwulan I 2015 melampaui nasional. “Nasional 4,71 persen, Jawa Barat 4,93 persen. Masih di atas, tapi sama-sama melambat,” kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Jawa Barat Ade Rika Agus di Bandung, Selasa, 5 Mei 2015.

Ade mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat mengalami pelambatan jika dibandingkan dengan perolehannya pada Triwulan IV pada 2014 lalu menembus 5,06 persen. “Kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Triwulan I 2014, pertumbuhannya lebih cepat. Saat itu 4,55 persen,” kata.

BPS mencatatkan perekonomian Jawa Barat pada Triwulan I 2015 dengan pengukuran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap harga berlaku mencapai Rp 364,53 triliun. Sementara pengukuran berdasarkan harga konstan Rp 292,13 triliun. “PDRB meningkat sekitar Rp 9 triliun dibandingkan Triwulan IV, dan meningkat Rp 33 triiun dalam setahun atas dasar harga berlaku. Sedangkan atas dasar harga konstan dibanding Triwulan IV 2014 naik Rp 1,4 triiun, dan setahunnay Rp 14 triliun,” kata dia.

Ade mengatakan, sepanjang tahun ini hanya dua lapangan usaha yan mengalami pertumbuhan negatif, alias pelambatan yakni pertambangan, listrik, dan gas. “Lainnya positif,” kata dia.

Dia menyarankan pemerintah untuk berkonsentrasi di tiga sektor lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi yakni industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta pertanian untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi. “Biasanya bergantung pada tiga lapangan usaha terbesar,” kata Ade.

Menurut Ade, selain tiga lapangan usaha terbesar itu, laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat juga terdongkrak oleh pertumbuhan tinggi di lapangan usaha informasi dan komunikasi. Setahun ini pertumbuhan lapangan usaha itu menembus 17,96 persen. “Sudah dua tahun ini pertumbuhanya selalu dua digit. Sekalipun share-nya kecil sekitar 2,61 persn tapi karena pertumbuhannya tinggi bisa mendrive pertumbuhan ekonomi yang lain,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ade mengatakan, di sektor pengeluaran, kumulasi belanja barang pemerintah pada Triwulan I 2015 lebih rendah dibandingkan periode yang sama setahun lalu. Pengeluaran konsumsi pemerintah Triwulan 1 2015 4,76 persen, pada periode sama tahun 2014 4,86 persen. “Pengeluaran rumah tangga masih dominan yakni 63,66 persen di Triluwan I 2015,” kata dia.

Menurut Ade, tiga sektor dengan tingkat pertumbuhan terbesar itu menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Jawa Barat. BPS mencatat sektor perdagangan, indutri, serta pertanian menyumbang penyerapan tenaga kerja sebesar 25,26 persen, 20,88 persen, serta 20,37 persen. “Perbandingan antara lapangan usaha bisa di analisis lebih lanjut oleh pemerintah dalam penyediaan tenaga kerja,” kata dia.

BPS mencatat setahun ini di Jawa Barat terjadi penambahan jumlah pengangguran sebanyak 32.333 orang. Pada Februari 2014 jumlah penganguran 1.843.591 orang, sedangkan pada Februari 2015 mencapai 1.875.924 orang. “Setahun terakhir angkatan kerja bertambah 1,1 juta orang,” kata Ade.

Ade mengatakan, dalam setahun ini di Jawa Barat terjadi penignkatan jumlah angkatan kerja,penduduk bekerja, dan pencari kerja. Februari 2015 ini tercatat jumlah angkatan kerja menembus 22,3 juta orang, meningkat lebih dari 1 juta orang, penduduk bekerja 20,45 juta orang naik 1 juta orang, serta jumlah pengangguran menjadi 1,875 juta orang setahun sebelumnya 1,843 juta orang.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

8 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

17 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas
Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

27 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

28 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

29 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

30 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

30 hari lalu

Porter mengangkut sekarung pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.  Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

31 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

31 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.