TEMPO.CO, Jakarta - Bank sentral Cina (People's Bank of China-PBoC) akan memangkas rasio persyaratan cadangan bank (reserve requirement ratio-RRR) sebesar 1 persen. Revisi ketentuan giro wajib minimum (GWM) itu mulai berlaku pada Senin, 20 April 2015.
Sebelumnya, awal Februari lalu, bank sentral Cina memangkas rasio GWM sebesar 50 basis point (0,5 persen). Ini merupakan pemangkasan pertama dalam 2,5 tahun terakhir.
Menurut PBoC, penurunan rasio pencadangan bank ini bertujuan menstimulasi kembali sektor perbankan menyusul perlambatan pertumbuhan ekonomi di Negeri Tirai Bambu. Bank sentral berharap penurunan rasio GWM bisa lebih mendorong penyaluran kredit perbankan.
Pemerintah Cina mulai melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Stimulus untuk sektor perbankan ini diharapkan bisa menopang pertumbuhan ekonomi. Bank sentral juga akan memberikan insentif kepada bank yang getol dalam melakukan pembiayaan di sektor pertanian.
Seperti dilansir dari BBC, Senin, 20 April 2015, pada triwulan pertama 2015, ekonomi Negeri Panda bertumbuh 7 persen. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding rata-rata negara Barat. Namun angka itu merupakan yang terendah sejak negara itu dilanda krisis ekonomi 2009.
Tahun lalu, ekonomi Cina melambat dari 7,7 persen tahun 2013 menjadi 7,4 persen. Ini merupakan laju yang paling lambat dalam 24 tahun terakhir.
SETIAWAN ADIWIJAYA