Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangun Bandara, Jawa Barat Berniat Terbitkan Obligasi

image-gnews
Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Jenderal Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Reydonyzar Moenek menyatakan pemerintah sedang mengkaji untuk memberi lampu hijau atas rencana penerbitan obligasi daerah oleh pemerintah Jawa Barat. Uangnya akan digunakan untuk mengembangkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kerjati, Majalengka.

Sejumlah provinsi berencana menerbitkan obligasi daerah, diantaranya Kalimantan Timur, DKI Jakarta, serta Jawa Barat. "Kemungkinan Jawa Barat yang pertama menerbitkan obligasi daerah kalau ini kita sepakat di tingkat pemerintah antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, serta OJK," kata dia.

Menurut Dony, pemerintah mendukung rencana daerah yang hendak menerbitkan obligasi sebagai salah satu sumber pembiayaan pemerintah daerah yang dibolehkan oleh undang-undang. "Kami hormati itu, tapi tetap dengan prinsip kehati-hatian yang sangat tinggi terkait suku bunga dan efektivitas, kami akan mencermati laporan keuangan pemda," kata dia.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, akan membatalkan rencana penerbitan obligasi daerah jika ketentuan suku bunganya terlalu tingi. "Kalau terlalu tinggi kami akan mundur. Kalau memberatkan APBD masalah juga," kata dia di Bandung, Kamis, 16 April 2015.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan, pemerintah provinsi sudah mengirim proposal pada pemerintah soal rencana penerbitan obligasi daerah. "OJK juga memantau proposal obligasi Jawa Barat, ya dan tidaknya tergantung hasil penilaian proposal kita. Salah satu kajian tadi adalah suku bunga, jangan sampai memberatkan ABPD," kata dia.

Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerintah Jawa Barat Sri Mulyono mengatakan, pemerintah povinsi berencana menerbitkan obligasi daerah dengan nilai seluruhnya menembus Rp 4 triliun dalam jangka waktu 10 tahun.

Sri mengatakan, duit penjualan obligasi daerah itu akan dipakai untuk pengembangan bandara internasional di Kertajati, Majalengka. Nilai obligasi perdana yang akan dilepas ke publik, berbantung Busssiness Plan pengembangan bandara itu.

Menurut Sri, ketentuan suku bungan obligasi saat ini mengacu pada SBI yang diterbitkan Bank Indonesia. "Untuk obligasi daerah idealnya di bawah SBI, di bawah 8 persen," kata dia. "Kalau di atas itu, tak usah menerbitkan obligasi karena persyaratannya rumit."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sri mengatakan, penerbitan obligasi daerah sudah molor setahun dari rencana semula pada 2014 lalu. Salah satu kendalanya, menunggu kepastian pelaku audit keuangan pemerintah daerah. "Kami mengharapkan oleh BPK, tapi OJK minta dari akuntan publik," kata dia.

Dony melanjutkan, pemerintah sedang menggodok ketentuan soal suku bunga untuk penerbitan obligasi daerah. "Kami akan duduk bareng dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata dia di Bandung, Kamis, 16 April 2015.

Dony, sapaan Reydonyzar Moenek, mengatakan, suku bunga menjadi salah satu pertimbangan Kementerian Dalam Negeri untuk memberi rekomendasi bagi pemerintah daerah untuk menerbitkan obligasi daerah. "Kami ingin nilai betul, berapa tingkat suku bunga yang paling capable, yang paling mungkin dilakukan dalam rentang waktu pembayaran," kata dia.

Salah satu kesepakatan dalam pertemuan itu soal pelaksanaan audit keuangan pemerintah daerah yang hendak menerbitkan obligasi daerah oleh akuntan publik atau BPK. "Tetap oleh BPK, itu persoalan teknis. Kemarin tercapai kesepakatan, itu tidak jadi persoalan," kata Dony.

Menurut Dony, soal pencermatan bunga muncul dalam pembahasan terakhir bersama Kementerian Keuangan, OJK, BPK, serta DPD saat membahas soal efektivitas penerbitan obligasi daerah. "Kami akan mengawalnya hati-hati karena kami akan menghindari terjadinya potensi default, atau gagal bayar. Itu yang kami jaga," kata dia.

Selain suku bunga, pemerintah juga tengah menghitung DSCR (Debt Service Coverage Ratio) yang wajib dipenuhi sebagai persyaratan penerbitan obligasi daerah. Kemendagri, kata Dony, memiliki kewenangan mengevaluasi Rancangan Perda APBD, dan tingkat kemampuan pengembalian utang yang muncul dalam pembiayaan di APBD.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

4 hari lalu

Waskita Karya. Istimewa
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.


Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

4 hari lalu

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI Simon Imanto (kiri), Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon (tengah), dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun (kanan) dalam Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2023 di kantornya, Jakarta pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Irma Aulia Irawan.
Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.


Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

6 hari lalu

Waskita Karya. Istimewa
Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?


Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

20 hari lalu

Pasukan Israel menjatuhkan bom  di tengah konflik antara Israel dan Palestina Hamas, di Kota Gaza, 9 November 2023. REUTERS/Mohammed Al-Mas
Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

Israel menerbitkan surat utang atau obligasi, yang salah satunya untuk mendanai perang dengan Hamas.


Mengenal Obligasi FR dan Keuntungannya

38 hari lalu

Keuntungan obligasi FR bukan hanya sebagai passive income saja, tetapi keamanannya juga dijamin oleh negara. Simak ulasannya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Obligasi FR dan Keuntungannya

Keuntungan obligasi FR bukan hanya sebagai passive income saja, tetapi keamanannya juga dijamin oleh negara. Simak ulasannya berikut ini.


Chatib Basri Ramal Tren Suku Bunga Tinggi Bakal Berlanjut

40 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Chatib Basri Ramal Tren Suku Bunga Tinggi Bakal Berlanjut

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi tren suku bunga tingga masih akan berlanjut. Apa sebabnya?


Investree Gencarkan Inklusi Keuangan Melalui Penjualan ORI024

42 hari lalu

Booth Investree di acara FinExpo Bulan Inklusi Keuangan 2023, Investree membuka booth di Central Park Mall, Jakarta, selama 4 (empat) hari. Foto: Investree
Investree Gencarkan Inklusi Keuangan Melalui Penjualan ORI024

Untuk mendukung Bulan Inklusi Keuangan yang digagas OJK, Investree kembali memasarkan instrumen Obligasi Negara Ritel seri ORI024-T3 dan ORI024-T6.


Mengenal Arti Obligasi dan Manfaatnya untuk Masa Depan

58 hari lalu

Obligasi adalah salah satu jenis investasi yang bisa Anda pertimbangkan karena menguntungkan dan aman. Foto: Canva
Mengenal Arti Obligasi dan Manfaatnya untuk Masa Depan

Obligasi adalah salah satu jenis investasi yang bisa Anda pertimbangkan karena menguntungkan dan aman. Ketahui beberapa manfaatnya ini.


Otorita IKN Ungkap Target Perilisan Obligasi Iklim 4-5 Tahun Lagi

26 September 2023

Kepala Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023. Rapat tersebut membicarakan pendahuluan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang - Undang nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) serta pembentukan panitia kerja (Panja). TEMPO/M Taufan Rengganis
Otorita IKN Ungkap Target Perilisan Obligasi Iklim 4-5 Tahun Lagi

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan butuh waktu bagi Otorita untuk mengeluarkan obligasi.


Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

18 September 2023

Kepala Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023. Rapat tersebut membicarakan pendahuluan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang - Undang nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) serta pembentukan panitia kerja (Panja). TEMPO/M Taufan Rengganis
Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

Otorita IKN akan bisa menerbitkan surat utang alias obligasi dan sertifikat kepemilikan aset atau sukuk pada tahun depan. Apa sebabnya?