TEMPO.CO, Jakarta - Harga beras yang fluktuatif membutuhkan kontrol ketat dari pemerintah agar tak melonjak liar. Untuk meningkatkan pengawasan, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel meminta rakyat turut memantau harga beras.
"Saya tengah bekerja sama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika serta RRI," katanya di Bekasi pada Kamis, 9 April 2015.
Menteri Rachmat berencana menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika, Radio Republik Indonesia, serta Televisi Republik Indonesia untuk mengumumkan pergerakan harga beras dan komoditas lain setiap hari. Dengan demikian, masyarakat bisa turut memantau harga kebutuhan pokok tersebut.
Menurut Rachmat, Kementerian Perdagangan saat ini juga masih berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengatur kebutuhan bahan pokok. Dia memastikan stok beras nasional masih aman, sehingga tak perlu mengimpor. Namun ia akan mengambil kebijakan tentang pergerakan harga beras,
"Harga gabah kan sudah turun, tapi harga beras naik. Artinya, yang untung pedagangnya. Kami akan membuat kebijakan soal ini," katanya.
Menurut pantauan di Kementerian Perdagangan, harga beras medium Rp 10.113 per kilogram. Sedangkan di pasar beras medium rata-rata dijual Rp 9.000 per kg. Adapun beras jenis premium dijual dengan harga Rp 11 ribu per kg.
URSULA FLORENE SONIA