TEMPO.CO, Jakarta - Harga timah dunia di bursa timah London (London Metal Exchange/LME) turun drastis hingga tembus US$ 16.400 per ton pada Kamis, 2 April 2015. Kini, harga timah mulai menanjak lagi menjadi US$ 16.750 per ton pada Selasa, 7 April 2015.
Mantan Komisaris Utama PT Timah Komisaris Jenderal Purnawirawan Insmerda Lebang mengatakan harga itu masih tergolong rendah sebab harga timah pernah menembus US$ 30 ribu per ton pada 2012. Menurut Lebang, harga timah dipengaruhi oleh stok timah. "Stok melimpah harga akan turun," katanya kepada Tempo, Selasa, 31 Maret 2015.
Seorang pengusaha mengatakan penurunan harga timah dunia didorong oleh melimpahnya stok timah PT Timah Tbk. Seorang pejabat tinggi PT Timah membenarkan dugaan tersebut. Menurut pejabat tinggi PT Timah ini, PT Timah menyimpan stok timah sebesar 3.000 ton dan 1.000 ton sedang dalam perjalanan. Ribuan ton itu disimpan di gudang yang disewa di Kota Rotterdam, Belanda; Baltimore, Amerika Serikat; dan Singapura.
Jumlah stok PT Timah itu lebih dari 40 persen volume timah di gudang LME yang mencapai 9.955 ton pada pekan lalu. Dari volume itu sekitar 8.400 ton tersimpan di gudang LME di Malaysia.
Lebang mengatakan seharusnya stok timah PT Timah disimpan di dalam negeri. Tujuannya agar pembeli datang ke Indonesia dan bertransaksi di Bursa Timah Indonesia yang dikelola oleh Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Dengan melimpahnya stok timah di luar negeri, pembeli enggan bertransaksi di BKDI. "Kapan bursa timah kita besar," ujarnya.
Direktur Utama PT Timah Tbk Sukrisno enggan mengomentari pertanyaan Tempo. Adapun Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugraha membantah manuver perseroan menurunkan harga timah dunia. "Ekonomi global memburuk, harga komoditas memang menurun," katanya. Volume produksi PT Timah kurang bisa mempengaruhi harga timah dunia sebab total produksi PT Timah sekitar 30 ribu ton. Jumlah itu sekitar 10 persen dari total transaksi timah dunia.
Adapun keputusan untuk menyimpan timah di luar negeri, menurut Agung, bertujuan mendekatkan kepada konsumen. Ia tidak memungkiri PT Timah akan melepas timahnya jika harga LME mulai naik. "Kami mencari harga terbaik sesuai target perusahaan."
AKBAR TRI KURNIAWAN