TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif PT General Electric Indonesia Handry Satriago mengatakan berminat terlibat dalam proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt yang tengah digarap pemerintah. "Kami sedang menjajaki bagaimana bentuknya, spektrumnya, kan, luas," kata Handry saat ditemui di Bale Soto Restaurant, Selasa, 10 Maret 2015,
Menurut Handry, bentuk keterlibatan GE dalam proyek tersebut adalah menjual peralatan untuk pembangkit, seperti turbin dan generator. Namun, kata dia, jika cuma menjual alat, kontribusi pendapatannya belum tentu signifikan. Karena itu, GE Indonesia mungkin turut membangun pembangkit listrik dengan bekerja sama dengan perusahaan lain.
Berpartner dengan perusahaan lokal maupun asing, kata Handry, harus dilakukan GE karena tidak punya keahlian dalam membangun pembangkit listrik. Keahlian yang dimiliki GE adalah membuat peralatan semacam turbin atau generator. Handry belum mau menyebutkan seberapa besar rencana GE untuk terlibat dalam proyek listrik 35 ribu megawatt ini. "Kami akan berkontribusi secara signifikan, sebanyak yang bisa kami lakukan," ucapnya.
Meski belum ada tanda-tanda megaproyek listrik ini berjalan, Handry yakin kontribusi GE akan tetap terwujud. Menurut dia, terlalu dini untuk menilai kemajuan proyek ini karena pemerintah baru enam bulan bekerja. "Beberapa peraturan juga sudah memungkinkan banyak pihak untuk terlibat," katanya.
AMIRULLAH