TEMPO.CO , Jakarta -- Ekonom dari PT Samuel Asset Management, Lana Soelistianingsih, memperkirakan bahwa panen raya yang bakal terjadi pada pertengahan Maret nanti tak akan berefek pada penurunan harga. Sebab, komponen lain yang berpengaruh cukup signifikan terhadap inflasi, seperti tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak, akan naik pada bulan ini.
"Kecuali pada saat yang sama harga komponen lain tidak naik," kata Lana saat dihubungi Tempo pada Minggu, 1 Maret 2015.
Februari lalu, kenaikan harga beras secara signifikan telah mengerek inflasi hingga 0,05 persen. Pengaruh beras, yang naik 30 persen sejak Februari lalu, mencapai 1,6 persen.
Angka ini dianggap Lana tinggi, karena beras hanyalah satu di antara sekian komponen lain yang menyumbang inflasi. Bulan ini saja harga bahan makanan, yang menjadi induk komponen beras, mempengaruhi inflasi hingga 20 persen.
Satu-satunya yang membuat harga beras terselamatkan adalah panen raya. Namun, dengan prediksi kenaikan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak pada bulan ini, harga beras tidak akan turun ke harga pada awal Februari.
"Beras ketika panen akan turun, tetapi hanya sedikit sekali," kata Lana.
Bulan ini Lana memprediksi laju inflasi berada di antara 0,02 dan 0,05 persen. Dia meminta pemerintah berpikir ulang ketika menaikkan harga komponen lainnya yang juga signifikan, seperti elpiji kemasan 3 kilogram.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan panen raya bakal terjadi pada bulan ini. Beberapa daerah penghasil beras, seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat, sejak akhir Februari lalu sudah berangsur-angsur panen.
ROBBY IRFANY