TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Kebijakan Pengadaan Umum, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Setiabudi Arianta mengatakan lembaganya sedang bernegosiasi dengan sejumlah hypermarket. "Rencananya nanti, semua barang-barang yang ada (diantaranya) di Carefour, Hypermart, Superindo, Electronic City, Electronic Solutions, pokoknya yang besar-besar, nanti ada di E-Katalog," kata dia di Bandung, Kamis, 26 Februari 2015.
Setiabudi mengatakan, E-Katalog adalah daftar barang yang bisa dibeli oleh pemerintah langsung tunjuk tanpa perlu melewati proses lelang. "Pokoknya seluruh barang di sana, dari mulai makanan, ATK (Alat Tulis Kantor), barang elektronik di situ," kata dia. "Tinggal beli masuk ke katalog."
Menurut Setiabudi, negosiasi masih berlangsung. Lembaganya menargetkan pencantuman barang-barang jualan hypermarket itu sudah tersedia dalam E-Katalog pada pertengahan tahun ini. "Target kami kalau bisa Maret ini," kata dia.
Sejumlah klausul tengah dibahas bersama LKPP dengan vendor hypermarket tersebut. "Dalam proses negosiasi macam-macam. Teknis pembayarannya bagaimana? Kalau belanja di sana cash and carry, kita minta misalnya barang dibayar setelah di cek. Kemarin Carefour dan Hypermart oke, tapi dia minta jaminan jangan telat sebulan (bayarnya), gak mau dia," kata Setiabudi.
Setiabudi mengatakan, lembaganya membuka diri pada semua vendor yang tertarik memasukkan barangnya dalam daftar E-Katalog. "Kami nggak milih-milih. Pokoknya semua kalau mau langsung. Kita ngundang, pokoknya siapa tertarik masuk katalog, silahkan," kata dia.
Menurut Setiabudi, lembaganya menginginkan terus menambah daftar barang yang tercantum dalam E-Katalog. "Ke depan misalnya bahan bangunan juga masuk katalog. Kalau DKI itu sheet pile, itu sudah ada," kata dia.
Kepala Biro Keuangan, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Sri Mulyono mengatakan, pemerintah provinsi Jawa Barat termasuk menunggu penambahan barang-barang yang dijual di hipermarket dalam E-Katalog. "Kalau sudah ada dalam E-Katalog, tidak usah nego-nego lagi," kata dia di Bandung, Kamis, 26 Februari 2015.
Sri mengatakan, anggaran dareah untuk pembelian barang-barang yang bisa ditemui di hipermarket terhitung besar, kendati tidak merincinya. "Besar, ada dalam pengadaan barang dan jasa," kata dia.
AHMAD FIKRI