TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian optimistis pertumbuhan industri semen bisa mencapai 7-10 persen. Berbagai proyek infrastruktur pemerintah bakal menggenjot permintaan semen dalam negeri. "Banyak proyek infrastruktur, seperti pembangunan tol laut, proyek-proyek di Kementerian PU, juga di kementerian lain," kata Direktur Industri Kimia Hilir Kementerian Perindustrian Toeti Rahajoe, Rabu, 25 Februari 2015.
Proyek infrastruktur itu, kata Toeti, dilakukan untuk mendukung Nawacita--program pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Makanya, kami optimistis pertumbuhan industri semen bisa mencapai 7-10 persen," kata Toeti. Selain dari proyek infrastruktur pemerintah, pertumbuhan industri semen juga didorong kebutuhan industri keramik dan proyek pembangunan oleh swasta.
Toeti meyakini kapasitas produksi dalam negeri bakal bisa menopang kenaikan permintaan semen. Selain dari perusahaan semen yang ada, peningkatan kapasitas juga akan didorong oleh perusahaan-perusahaan baru, seperti Thailand Siam Cement Group di Sukabumi dan perusahaan semen asal Tiongkok, PT Conch, di Tabalong.
Siam Cement akan mulai beroperasi tahun ini. Kapasitas produksinya mencapai 5.000 ton per hari. Sedangkan kapasitas produksi Conch diperkirakan mencapai 3.200 ton per hari.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso mengatakan pertumbuhan permintaan semen sebesar 7 persen akan tercapai jika proyek infrastruktur pemerintah sebesar Rp 1.100 triliun terealisasi. "Jika tidak jalan, kembali ke 3-4 persen saja," ujarnya saat berada di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa, 24 Februari 2015.
AMIRULLAH