TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Anggito Abimanyu, mengatakan saat ini seharusnya Bank Indonesia bisa menurunkan suku bunga acuan (BI Rate). "Karena kondisi saat ini pas untuk menurunkan suku bunga walau harus turun secara perlahan," katanya, dalam acara Outlook Perekonomian 2015 di Kantor BRI Jakarta, Senin, 16 Februari 2015.
Penurunan suku bunga tersebut, menurut Anggito, dapat dimulai dengan memangkas bunga 25 basis point agar pasar tidak kaget. Dengan begitu, penurunan suku bunga diharapkan dapat diikuti oleh turunnya suku bunga perbankan dan sinkronisasi antara kebijakan nilai tukar dan upaya memperkuat daya saing ekspor.Mantan Kepala Badan Fiskal Kementerian Keuangan ini juga menyatakan bank sentral sangat mungkin menurunkan suku bunga karena inflasi pada tahun ini ditargetkan berada di angka 3-5 persen. "Ditambah harga BBM yang diperkirakan tidak akan mengalami kenaikan karena rendahnya harga minyak dunia," ujarnya.
Nah, dengan penurunan suku bunga, aliran modal yang masuk ke Indonesia juga terjaga. "Ini akan membuat pertumbuhan ekonomi kita akan lebih baik," kata Anggito.Ia berharap BI akan mensimulasikan alternatif penurunan suku bunga ini. "Karena selama ini saya lihat BI lumayan responsif dengan pasar," ujarnya. Anggito memperkirakan BI bakal menurunkan suku bunga pada Februari atau Maret mendatang.
Penurunan suku bunga ini juga diharapkan akan mengantisipasi kondisi perekonomian dunia. Beberapa fenomena yang terjadi di antaranya perbaikan perekonomian Amerika Serikat dan kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika (The Fed). Selain itu, ada sejumlah paket kebijakan stimulus di Eropa, Rusia, Cina, dan Jepang.ODELIA SINAGA