TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno mengaku masih akan mempelajari sikap Dewan Perwakilan Rakyat yang menolak usulan penyertaan modal negara (PNM) terhadap beberapa badan usaha milik negara. Dia berjanji akan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak.
"Kami akan diskusikan lagi," kata Rini ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 5 Februari 2015. Dia tetap mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Dewan, karena Dewan sudah berpengalaman dalam menganalisis BUMN.
Tiga perusahaan pelat merah, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Krakatau Steel (Persero), dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dipastikan tidak mendapat suntikan modal dari negara setelah Badan Anggaran DPR menolak usulan pemerintah. Dari 37 BUMN yang diajukan pemerintah, hanya 34 yang bakal mendapatkan bantuan.
Sebaliknya, ada tiga BUMN yang sebelumnya tidak mendapatkan prioritas suntikan modal akhirnya mendapatkan sokongan modal, yakni PT PLN (Persero) sebesar Rp 5 triliun, PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), dan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia Rp 1 triliun.
Saat didesak tentang alternatif pendanaan lain jika PMN terhadap beberapa BUMN benar-benar ditolak, Rini mengatakan masih akan mengkaji lagi. “Nggak tahu, makanya nanti mau ada rapat lagi," kata dia.
Hari ini, Komisi Keuangan DPR berencana melanjutkan rapat kerja dengan Menteri Rini untuk membahas tentang PMN. Usai rapat dengan Komisi Keuangan, Rini rencananya juga akan menggelar rapat dengan Komisi Badan Usaha Milik Negara DPR malam nanti dengan agenda yang sama.
FAIZ NASHRILLAH