TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan yang dipimpin oleh Ignasius Jonan sedang menginvestigasi izin penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura yang dibekukan. "Masih dalam investigasi lapangan," ujar Staf Khusus Keterbukaan Informasi Publik Menteri Perhubungan, Hadi M. Djuraid, kepada Tempo, 4 Januari 2015.
Pembekuan dilakukan karena AirAsia dinilai tidak memiliki izin rute Surabaya-Singapura pada setiap Minggu, termasuk saat pesawat ini mengalami kecelakaan pada Ahad, 28 Desember 2014.
Menurut surat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara No AU.008/30/6/DRJU.DAU-2014 tanggal 24 Oktober 2014 perihal Izin Penerbangan Luar Negeri Periode Musim Dingin 2014/2015, izin AirAsia rute Surabaya-Singapura diberikan untuk terbang setiap Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. (Baca: Rute-Air-Asia-Surabaya-ke-Singapura-Dibekukan)
Sesuai catatan Tempo, setidaknya ada tiga keanehan seputar ribut rute AirAsia itu, mulai dari pernyataan berbeda dari Angkasa Pura I yang mengelola Bandara Juanda, pihak Singapura, hingga peran koordinator slot.
Angkasa Pura I
Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, yang mengatakan izin AirAsia tidak ada masalah. Menurut dia, AirAsia telah mengajukan izin rute dan jadwal penerbangan periode musim dingin 2014/2015 kepada Indonesia Slot Coordinator (IDSC) dan sudah diperbolehkan.
Farid juga mengungkapkan, rapat IDSC dihadiri oleh Kementerian Perhubungan selaku regulator, juga Angkasa Pura I dan AirNav Indonesia. Slot yang diminta akan disesuaikan pula dengan kesediaan bandara internasional tujuan seperti Australia atau Singapura.
“Tak mungkin AirAsia berani melakukan penerbangan tak berizin. Lagipula, tak mungkin juga penerbangan itu di-approve Changi kalau memang demikian,” kata Farid, 4 Januari 2015 (Baca: Air-Asia Tidak-Mungkin-Tak-Izin)
Otoritas Penerbangan Singapura
Pernyataan The Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) juga berseberangan dengan Kementerian Perhubungan. Menurut CAAS, AirAsia memiliki jadwal pada Winter Season antara 26 Oktober 2014 sampai 6 Maret 2015. (Baca: Soal Rute-Air-Asia,Singapura-Bereaksi
CAAS menyatakan AirAsia mempunyai jadwal terbang empat kali sepekan, yakni pada hari Senin, Rabu, Jum’at, dan Minggu. “Jadwal itu telah disetujui karena ada slot di Bandara Changi dan sudah disepakati otoritas penerbangan kedua negara,” tulis pernyataan pada laman situs resminya pada 3 Januari 2004.
Dari dua versi jadwal terbang itu, hanya satu hari yang sama: Senin. Adapun jadwal Hari Minggu, juga dua hari yang lain: Rabu dan Jumat berbeda dengan keputusan Kementerian Perhubungan.
Peran Koordinator Slot
Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha, mengungkapkan rapat IDSC yang mengatur slot dihadiri pula oleh Kementerian Perhubungan selaku regulator, juga Angkasa Pura I dan AirNav Indonesia. Rapat itu untuk membahas antara lain penambahan atau perubahan jadwal terbang.
“Apabila memang tersedia dan tak ada masalah pada jalur udara, akan diteruskan ke Dirjen Perhubungan Udara untuk mendapatkan persetujuan,” ujarnya. Setelah itu, akan dikirimkan ke Air Traffic Controller dan Angkasa Pura I untuk diumumkan.
Hanya, Farid juga mengakui antara IDSC dan izin dari Kementerian Perhubungan sendiri memang kerap ada jeda waktu yang membedakan. Keputusan IDSC sering keluar lebih cepat daripada Izin pemerintah. "Karena tak ada putusan dari pemerintah, tapi kan di IDSC sudah ada orang Kementerian Perhubungan juga," katanya.
URSULA FLORENE SONIA | ANDI RUSLI | CAAS
Terpopuler
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat
Pilot AirAsia Berjilbab Hebohkan Netizen