TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia membukukan catatan yang baik pada pengujung tahun 2014. Pada perdagangan hari terakhir, Selasa, 30 Desember 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia menguat menguat 48,57 poin atau 0,94 persen ke level 5.226,947 dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya. (Baca: BEI Targetkan Gaet 100 Ribu Investor Tahun Depan)
Jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan 2013 yang berada di level 4.274,18, IHSG melonjak hingga 22,3 persen. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuagan (OJK) Nurhaida mengatakan kekhawatiran akan koreksi kinerja pasar modal berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu serta kondisi ekonomi negara besar ternyata tidak terbukti.
“Angka-angka ini mudah-mudahan meningkatkan optimisme memasuki tahun 2015,” kata Nurhaida melalui keterangan tertulis. (Baca juga: Pekan Ini, Bursa Saham Ramai Window Dressing)
Pada penutupan perdagangan tahun ini, pertumbuhan IHSG berada di atas indeks-indeks utama Asia. Dibandingkan Bursa Efek Thailand yang hanya tumbuh 15,45 persen, IHSG masih lebih unggul. Begitu pula dengan indeks saham Jepang yang tumbuh 8,83 persen, Singapura 6.32 persen, Hongkong 2 persen, dan Australia 1,75 persen. Indeks KOSPI Korea dan KLCI Malaysia bahkan menurun masing-masing 4.15 persen dan 5.2 persen. IHSG hanya sedikit dibawah indeks Bursa Efek Filipina yang naik 22,76 persen.
Sepanjang 2014, kapitalisasi saham BEI tumbuh 19,9 persen. Selain didorong oleh meningkatnya IHSG, tingginya kapitalisasi didorong 19 emiten baru yang melantai di bursa dan beberapa aksi korporasi khususnya rights issue yang dilakukan 21 emiten. Total nilai aksi korporasi itu mencapai Rp 47,62 triliun.
FERY F
Berita Terpopuler
Percakapan Terakhir Pilot Air Asia dengan ATC
Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin
Puing Diduga Air Asia Ditemukan Nelayan Bangka