TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham Air Asia Bhd tercatat anjlok parah hingga 8,5 persen pada perdagangan kemarin. Namun, kini pergerakan saham dengan kode AIRA itu mulai membaik.
Pada pukul 11.30 WIB, saham perusahaan penerbangan yang terdaftar di Kuala Lumpur Composite Indeks (KLCI) ini telah bergerak naik 0,030 poin (1,12 persen) ke level 2,720 ringgit Malaysia per lembar saham. (Baca:Status Air Asia Jelas,Jasindo Bayar Klaim Asuransi)
Menurut Kepala riset Panin Securities Purwoko, pelemahan saham kemarin terjadi karena faktor sentimen sesaat, seperti insiden kecelakaan, dan biasanya memang tidak akan berlangsung lama. Investor akan bersikap rasional, cenderung akan kembali memburu saham AIRA, apabila harga saham tersebut dinilai sudah terlampau murah. “Ketika sudah terlalu murah, investor secara alamiah akan mulai mengakumulasi pembelian,” tutur Purwoko. (Baca:Air Asia Ditemukan Dalam 7 Hari, Ini Alasannya)
Meskipun demikian, Purwoko menambahkan, investor harus cermat memperhatikan kinerja keuangan AIRA. Jika dalam waktu belakangan tidak tampak adanya perbaikan kinerja keuangan korporasi secara berkelanjutan, investor tidak disarankan memegang saham AIRA dalam waktu yang lama.
Sebagaimana diketahui, dalam pasar modal di kawasam regional kemarin, mayoritas perusahan penerbangan bergerak negatif. Selain AIRA, Singapore Airline Ltd (SAL) turun sebanyak 0,08 poin (0,69 persen) menjadi 11,59 dolar Singapura per lembar saham. Saham Thai Airways International (PCL) terkoreksi 1,36 persen menjadi seharga 14,50 Baht Thailand per lembar. (Baca:Air Asia Diyakini Tetap Jadi Favorit Pelancong)
MEGEL
Berita Terpopuler
Percakapan Terakhir Pilot Air Asia dengan ATC
Cela AirAsia di Medsos, Seorang Netizen Dirisak
Jejak Air Asia Terlacak di Bangka Belitung ?
Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin
Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Terbang Indonesia
Pesan Penumpang Air Asia: 'Goodbye Forever'