TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan telah memiliki rancangan besar dalam mewujudkan jaringan Internet cepat. Rancangna itu termasuk membangun infrastruktur pita lebar atau broadband generasi keempat (4G). Untuk membangun jaringan ini, Rudiantara menaksir biaya yang diperlukan sebesar
Rp 278 triliun hingga 2019.
"Jaringan ini diharapkan memberikan akses secara luas bagi masyarakat terhadap Internet," katanya dalam seminar Tempo Economic Outlook, Rabu, 10 Desember 2014. (Baca: Telkomsel Pasang Jaringan 4G LTE di 200 Lokasi)
Rudiantara mengibaratkan jaringan 4G sebagai jalan tol yang lebar dan mulus. Sedangkan Internet adalah kendaraan yang melewatinya. Dalam konteks teknologi informasi, kata dia, kecepatan 4G bisa mencapai 25 megabita per detik (mbps), jauh lebih cepat dibanding jaringan 3G yang selama ini beroperasi di Indonesia, dengan kecepatan 1 mbps. "Nanti, mengunduh film high definition bisa dalam hitungan detik," ujarnya.
Setelah jaringan Internet cepat terwujud, Rudiantara akan menggarap perluasan akses. Pada 2019, dia mematok target 70 persen rumah tangga di Indonesia bisa terkoneksi dengan Internet. Selain itu, 49 persen masyarakat perdesaan akan melek Internet dan disokong jaringan berkualitas tinggi. (Baca: Ponsel untuk Akses 4G Telkomsel, Apa Saja?)
Rudiantara mengatakan pembangunan jaringan broadband otomatis diikuti oleh sektor pendukung lain, termasuk industri perangkat komunikasi bergerak. "Jika selaras dan lancar, sektor ini bisa menyumbang 6 persen produk domestik bruto nasional," katanya. (Baca: ITB dan LEN Rancang Pemancar Jaringan 4G)
ANDI RUSLI
Berita Terpopuler
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
'Yang Konflik Golkar, Kok, yang Bicara Gerindra'
Ini Isi Kesepakatan Koalisi Prabowo-Demokrat