TEMPO.CO, Sragen - Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak opsi menghentikan impor gula mentah untuk mendongkrak harga jual gula petani lokal. Dia menyatakan produksi gula Indonesia belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional.
"Kalau impor gula dihentikan, nanti mau makan gula apa? Yang penting dikurangi, bukan dihentikan sama sekali," kata Kalla saat mengunjungi Pabrik Gula Mojo di Sragen, Jawa Tengah, Jumat, 5 Desember 2014. (Baca: Ke Sragen, Jusuf Kalla Naik Heli Cek Pabrik Gula)
Yusuf Kalla mengatakan fokus pabrik gula saat ini adalah meningkatkan rendemen dan produktivitas petani. Dia meminta rendemen pabrik gula minimal 10 persen. "Kalau seperti PG Mojo, tidak mungkin rendemen 10 persen. Harus pabrik gula baru," ucapnya. PG Mojo didirikan pada 1883.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IX Adi Prasongko mengatakan penghentian impor gula tidak bisa serta-merta dilakukan. Sebab, kenyataannya, produksi gula nasional tidak memenuhi kebutuhan nasional. "Yang penting, impor gula disesuaikan dengan kebutuhan," katanya. (Baca: Petani Minta Jokowi Stop Impor Gula dan Garam)
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
SBY Serukan Merapat ke PDIP
Polisi Tak Sengaja Temukan Video Sadis Pembunuhan
Kenapa PSK Maroko di Puncak Ogah Layani Pria Lokal?