TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mata uang dunia saat ini, menjadi faktor utama penyebab melemahnya nilai tukar rupiah hari ini. "Makanya menjaga fundamental ekonomi," ujarnya, saat memasuki gedung Kementerian Keuangan sebelum melakukan rapat koordinasi tentang kuota BBM dalam APBNP 2015, Rabu petang, 3 Desember 2014.
Bambang enggan mengatakan lebih detail mengenai pelemahan rupiah, namun terjaganya fundamental ekonomi terus menjadi perhatian pemerintah ke depan. Ia mengingatkan rasio portofolio investasi asing di Tanah Air jangan mendominasi investasi dalam negeri sehingga pertumbuhan tetap terjaga. "Tapi juga jangan terlalu kecil," ujarnya.
Saat ditanya berapa tingkat aman komposisi investasi asing berada di Indonesia, Bambang menambahkan, pemerintah tidak bisa memberikan batasan berapa taraf yang wajar bagi mereka. "Selama masih mau tinggi juga tidak apa-apa asal tidak ada potensi sudden reversal," ujarnya.
Seperti diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika ditutup melemah hingga 0,24 persen ke Rp 12.301 per dolar Amerika pada sore ini. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 12.238-12.323 per dolar Amerika.
Pada pembukaan hari ini, rupiah sudah melemah 0,13 persen ke Rp 12.287 per dolar Amerika, bahkan menjelang penutupan, kinerja rupiah tidak kunjung membaik dengan terkoreksi 0,25 persen ke Rp 12.302 per dolar Amerika.
JAYADI SUPRIADIN
Terpopuler:
Pemilik Panti Asuhan Samuel Divonis 10 Tahun
Diduga Sakit, Penumpang Taksi Meninggal
Cuitan Ahok untuk Peluncuran Aplikasi PetaJakarta
Demo Rusuh FPI, Tersangka Diserahkan ke Kejaksaan