TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti gencar memerangi pencurian ikan atau illegal fishing. Tempo mendapat kesempatan untuk mengikuti bagaimana tim Menteri Susi menjalankan silent operation atau pemantauan diam-diam terhadap sejumlah kapal yang diduga mencuri ikan di perairan Indonesia. (Baca: Daftar Gebrakan Susi Sebulan Jadi Menteri)
Pada Ahad, 16 November 2014, sebuah pesawat Pilatus milik Susi Air siap terbang di Bandar Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Pesawat kecil ini memuat empat orang, termasuk pilot. Di dalamnya juga ada dua orang pria yang usianya sekitar 20 dan 30 tahunan. (Baca: Takut Menteri Susi, Thailand Hati-hati Tangkap Ikan)
Kepada fotografer Ijar Karim dari Tempo, keduanya menjelaskan apa yang akan dilakukan dalam silent operation ini. Sebelum terbang, mereka menunjukkan data koordinat dan gambar lokasi pemantauan yang hendak dituju. Dokumen berjudul "VMS and Radar Satellite Images" tertanggal 15 November 2014 itu dilengkapi logo Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Baca: Taiwan Rayu Menteri Susi Jangan Usir Kapalnya)
Di dalam dokumen itu, terdapat area berwarna hijau dan merah. Area berwarna hijau menunjukkan lokasi di mana kapal-kapal yang berada di dalam area ini terdeteksi keberadaannya atau sudah teregister oleh pemerintah karena dilengkapi sistem pemantauan kapal atau Vessel Monitoring Systems (VMS). (Baca: Kata Susi, Ini Kebodohan Indonesia di Sektor Laut)
Sedangkan gambar dengan garis merah menunjukkan di dalam area tersebut terdapat sejumlah kapal yang tidak dilengkapi dengan VMS dan patut dicurigai mereka melakukan aktivitas ilegal, termasuk mencuri ikan.
Selanjutnya: Cara tim Susi mendeteksi pencurian ikan