TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan telah menerima laporan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ihwal penangkapan kapal pencuri ikan di perairan Kalimantan.
"Pak, kemarin kami kejar, ketangkap empat, tapi semestinya bisa puluhan kapal," kata Jokowi menirukan laporan Susi, saat menerima peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan 51 dan 52 Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 18 November 2014. (Baca: Menteri Susi Ingin Ngebom Kapal Ilegal)
Jokowi merespons laporan Susi. "Kenapa nggak bisa banyak yang tertangkap?" ujar Jokowi. "Bensinnya habis, Pak," kata Jokowi menirukan jawaban Susi. Jokowi kemudian memutuskan untuk membicarakan masalah illegal fishing ini dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut. (Baca: Mendadak Muncul di KPK, Menteri Susi Diburu Pers)
Menurut Jokowi, setiap tahun ada 5.400 kapal yang mengeksploitasi kekayaan laut Indonesia, sebagian di antaranya melakukan illegal fishing. Ia mengatakan pencurian ikan telah membuat Indonesia kehilangan Rp 300 triliun. Karena itu, Jokowi memerintahkan Susi untuk tak hanya menangkap kapal pencuri ikan. (Baca: Taktik Menteri Susi Alihkan Subsidi BBM)
"Sudahlah nggak usah tangkap-tangkap, langsung tenggelamkan. Tenggelamkan 100 kapal biar nanti yang lain mikir," kata Jokowi. Menurut dia, sikap tegas ini diperlukan agar kekayaan laut Indonesia tak hilang begitu saja. "Tongkap-tangkep saja nggak akan rampung." (Baca juga: Kelola Hasil Laut, Susi Terapkan Taktik Susi Air)
PRIHANDOKO
Topik terhangat:
Jokowi Vs BBM Subsidi | Profesor Nyabu | Ahok Dilantik Jadi Gubernur
Berita terpopuler lainnya:
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Kenaikan Harga BBM, Begini Hitungan Faisal Basri
Fahri Hamzah Ingin DPR Tetap Berkelahi
Ahok Didoakan Jadi Mualaf di Muktamar Muhammadiyah
Harga BBM Naik, JK Hubungi Ical dan SBY