TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti menyadari banyak yang menudingnya sebagai antek asing. Susi mencontohkan surat terbuka yang ditulis oleh aktivis hak-hak nelayan, Riza Damanik, beberapa waktu lalu.
“Dia mengatakan suami saya orang asing, kemudian pegawai saya juga banyak orang asing,” ujar Susi ketika wawancara dengan majalah Tempo. Dari situ, kata Susi, banyak orang yang mengira dirinya sebagai antek asing. (Baca: Duta Besar Amerika untuk Indonesia Temui Susi Pudjiastuti)
Tapi Susi merasa tidak ada masalah jika dituduh menjadi antek asing demi kebaikan negara sendiri. Susi balik bertanya, siapa sebenarnya yang lebih nasionalis. “Mana yang lebih nasionalis: bule sebagai bos dan kulinya orang Indonesia atau bosnya orang Indonesia dan kulinya bule?” ujarnya.
Susi memang pernah dua kali menikah dan mempunyai tiga anak. Salah satu suami Susi berkebangsaan Swiss, Daniel Kaiser. Saat ini, Susi tidak terikat perkawinan dengan siapa pun. (Baca: G20, Sofyan Djalil Tak Setuju Usulan Menteri Susi)
Sebelum menjadi Menteri Kelautan, Susi yang lahir di Pangandaran bergelut dalam sektor perikanan melalui PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Untuk mengakomodasi pengiriman produknya, Susi membeli pesawat dan membentuk PT ASI Pudjiastuti Aviation atau Susi Air. Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe dan mempekerjakan 180 pilot. Dari seluruh pilot Susi Air, 175 adalah warga negara asing.
TIM TEMPO | LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler
Jokowi Kenalkan Blusukan di Forum G-20
Kasus Shabu Unhas, Nilam Dikenal Temperamental
Sarwono: Ada Calon Ketum Golkar yang Pro-Jokowi