TEMPO.CO, Toulouse - Bagi produsen pesawat asal Prancis, Airbus, maskapai Lion Air dari Indonesia adalah klien yang mencatatkan transaksi paling besar. Menurut CEO Airbus Fabrice Bregier, kontrak pemesanan 234 unit Airbus yang diteken Lion Air pada Maret 2013 adalah pemecah rekor.
Transaksi antara Airbus dan Lion saat itu dilakukan di Istana Elysee, Paris. Menurut Bregier, nilai pemesanan Lion Group mencapai 18,4 miliar euro atau sekitar Rp 230 triliun. Transaksi ini adalah order terbanyak yang pernah diterima sepanjang sejarah Airbus. (Baca: Lion Air Pesan 201 Unit Airbus Rp 194,1 Triliun)
Bregier mengatakan kontrak yang diharapkan membantu Airbus dan Prancis keluar dari kelesuan ekonomi Eropa itu dihadiri langsung oleh Presiden Prancis Francois Hollande. Pada Rabu waktu setempat, 12 November 2014, Airbus mengirim tiga A320 sebagai tahap pertama order Lion Grup. "Seremonial ini menjadi tonggak sejarah baru dalam hubungan kami dengan Lion Group dan Indonesia," kata Bregier di Pusat Pengantaran Airbus, Toulouse.
Tiga Airbus A320 berkapasitas 144 kursi kelas ekonomi dan 12 kursi kelas bisnis itu bakal memperkuat anak perusahaan Lion, Batik Air. Batik Air akan menjadi pengguna pertama Airbus A320 di kelompok Lion. Maskapai dengan konsep full service itu kini telah melayani 10 rute penerbangan. Di akhir tahun ini, Batik Air akan melayani 15 rute penerbangan domestik dan regional.
Selain memecahkan rekor Airbus, Lion Grup juga pernah mencatatkan pembelian terbesar bagi produsen pesawat asal Amerika, Boeing. Pada November 2011, Lion memesan 230 pesawat Boeing senilai US$ 22 miliar atau sekitar Rp 195 triliun. Pemesanan itu disaksikan oleh Presiden Amerika Barack Obama, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). (Baca: Obama Lihat Lion Air Borong Boeing Rp 195 Triliun)
JAJANG JAMALUDIN (TOULOUSE)
Berita Terpopuler
Menteri Susi Disemprot Nelayan
Jusuf Kalla: Kenaikan Harga BBM Akan Ditunda
Pembubaran FPI, Polri Siap Bersaksi di Pengadilan