TEMPO.CO, Tangerang - PT Pertamina (Persero) menyatakan sudah mengimpor 600 ribu barel Pertamax tambahan untuk bulan ini. "Kami sudah siap kalau terjadi pergeseran harga bahan bakar minyak bersubsidi," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Tempat Pelelangan Ikan Tanjung Pasir, Selasa, 11 November 2014. (Baca juga: Kenaikan Harga BBM Tunggu Jokowi Pulang)
Penambahan impor itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Premium yang rencananya dilakukan pemerintah bulan ini. (Baca juga: Ekonom Minta Jokowi Tahan Dulu Kenaikan BBM)
Menurut Hanung, dengan perkiraan harga Premium dinaikkan Rp 3.000 menjadi Rp 9.500, disparitas harga Premium dengan Pertamax akhirnya hanya Rp 1.000. Dengan demikian, diperkirakan akan ada peningkatan penjualan Pertamax hingga tiga atau empat kali dalam seratus hari pertama. (Baca juga: Analis: Kenaikan BBM Berdampak Hingga Akhir 2015)
"Jadi kapan pun dinaikkan, kami siap," kata Hanung. (Baca juga: Kuota BBM Bersubsidi Dipastikan Jebol)
Sebelumnya, pemerintah mengatakan kenaikan BBM bersubsidi akan dilakukan bulan November 2014 ini. Kenaikan diperkirakan mencapai Rp 3.000.
KHAIRUL ANAM
Berita lainnya:
Bahasa Inggris Jokowi Dipuji
Bertemu Obama, Jokowi Berbahasa Indonesia
Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana
Jokowi Pamer Pengalaman 30 Tahun ke Obama