TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen positif di bursa saham regional Asia mendorong pelaku pasar untuk kembali melakukan aksi beli.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada sesi pertama melesat 64,55 poin (1,3 persen) ke level 5.029,94. Saham yang berputar di pasar reguler mencapai 1,9 miliar lembar saham senilai Rp 2,1 triliun. Asing mencatat pembelian bersih Rp 390 miliar.
Setelah mengalami underperform kemarin, IHSG hari ini menguat paling tinggi dibanding indeks saham Asia lainnya. Saham-saham unggulan kembali diburu investor. Saham Telkom (TLKM) naik 2,7 persen ke Rp 2.700 per lembar saham, saham Bank Mandiri (BMRI) naik 2,2 persen ke Rp 10.525 per lembar, dan saham Bank BRI (BBRI) menguat 2,2 persen ke Rp 10.925 per lembar.
Penguatan bursa Asia dipicu integrasi pasar saham Hong Kong dan Cina mulai 17 November 2014. Nantinya, investor bisa membeli ekuitas Cina melalui indeks Hang Seng. Hal ini diyakini akan semakin meningkatkan arus likuiditas ke pasar Asia.
Sentimen positif ini juga didorong rebound pada harga komoditas seperti CPO dan tambang. Saham Astra Agro Lestari (AALI) misalnya, langsung terbang 3,5 persen ke Rp 23.725 per lembar. "Rebound pada saham CPO dipicu kenaikan harga CPO Malaysia hingga 1,9 persen kemarin," kata Tiesha Narandha Putri, analis PT Samuel Sekuritas.
Namun, untuk saham komoditas, kenaikan diperkirakan hanya temporer. "Perlambatan ekonomi global, turunnya harga minyak dunia, dan kebijakan Cina membatasi impor batubara masih akan menekan harga komoditas," kata Taye Shim, Head of Research KDB Daewoo Securities Indonesia.
Hingga 12.45 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 2,13 persen, indeks Hang Seng naik 0,63 persen, indeks Shanghai menguat 0,2 persen, dan Strait Times naik 0,05 persen.
M. AZHAR
Terpopuler:
Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana
FPI Siapkan Pengganti Ahok, Namanya Fahrurrozi
Pidato Berbahasa Inggris, Jokowi Bisa Langgar Sumpah
Obama Pilih Jokowi, Bukan Putin atau Xi Jinping
Obama Sapa Jokowi: 'Aku Ngantuk'
Taufik: KMP Siap Lengserkan Ahok