TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan multinasional, Yahoo! Inc, telah merumahkan karyawannya di sejumlah negara. Di Vietnam, Yahoo! telah merumakan 25 karyawan, Malaysia 15 orang, serta Indonesia 50 orang. (Baca: Yahoo! Indonesia Bakal Ditutup?)
Di Singapura, walaupun tak ada pemecatan, kepala regional bidang penjualan Yahoo! di Singapura, Yvonne Chang, telah mengundurkan diri. Di Timur Tengah, Afrika, dan Eropa (EMEA), Yahoo! sedang melakukan kajian operasional untuk efisiensi. Kajian itu mengakibatkan dua kantor Yahoo! di Budapest dan Jordania ditutup pada bulan lalu.
Mengutip situs Techcrunch, Selasa, 4 November 2014, juru bicara Yahoo! menyatakan telah melakukan sosialisasi di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah terkait dengan perubahan sistem kerja dan struktur bisnis. "Ini bagian dari upaya perusahaan untuk merampingkan sistem kerja," katanya.
Namun demikian, Yahoo! menyatakan bisnis di daerah yang dinilai potensial akan dilanjutkan. Yahoo! mengakui bahwa bisnis Yahoo! di daerah yang karyawannya dirumahkan sebenarnya cukup berkembang. (Baca: Eksekutif Yahoo! Digugat karena Pelecehan Seksual)
Juru bicara Yahoo! tak berkomentar mengenai pemutusan hubungan kerja yang terjadi di Indonesia, Vietnam, dan Malaysia. Mereka juga tak menjelaskan apakah langkah itu akan diterapkan juga di Eropa. (Baca: Yahoo! Berencana Beli Penyedia Konten YouTube)
Kantor Yahoo! di Vietnam telah ditutup pada kuartal ketiga, sementara para karyawan yang ada di Indonesia dan Malaysia telah diberi tahu bahwa akan ada penutupan pada 14 Desember 2014. Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi India. Beberapa insinyur di sana ditawari pindah ke kantor California. Di sisi lain, 400 orang diberhentikan dari kantor Yahoo! di Bangalore.
Yahoo! berharap pasar Asia dapat berkontribusi terhadap pendapatan hingga US$ 700 juta tahun ini. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1 miliar. Kondisi di Yordania dikhawatirkan akan terjadi juga di Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Kantor Yahoo! di sana dibangun dari akuisisi portal lokal bernama Maktoob. Demikian pula di Indonesia, pada tahun 2010, Yahoo! mengakuisisi Koprol.
FAIZ NASHRILLAH | TECHCRUNCH
Topik terhangat:
TrioMacan | Penghinaan Presiden | Susi Pudjiastuti | Pengganti Ahok
Berita terpopuler lainnya:
3 Jagoan Intel Ini Calon Kuat Kepala BIN
Raden Nuh Sempat Melawan Saat Ditangkap
Cara Menteri Susi Berantas Pencurian Ikan
Kata Jokowi, Informasi BIN Sering Meleset