TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengundang dan memaparkan sendiri tawaran rencana pembangunan infrastruktur kepada 20 investor asing. Kerja sama ini memiliki potensi investasi mencapai US$ 8 triliun atau setara Rp 96.000 triliun.
"Kita butuh dana segar untuk infrastruktur di luar Jawa untuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, listrik dan kereta api," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa, 5 November 2014. (Baca: Hari Ini Jokowi Rapat Bareng Ahok di Istana)
Jokowi menyatakan, sengaja mengundang langsung investor agar pembangunan cepat terlaksana. Semakin lama penundaan pembangunan, akan menyebabkan semakin tingginya harga dan biaya.
Meski demikian, Jokowi belum mau menyimpulkan adanya kepastian kerja sama atau penanaman modal dari para investor tersebut. "Saya tidak mau bicara muluk, nanti kalau sudah jelas ada baru bicara lagi."
Jokowi sengaja menerima langsung untuk membesarkan hati para investor. Setelah pertemuan hari ini, rencananya para investor akan langsung meninjau lokasi yang berpotensi dilakukan pembangunan. Lokasi tersebut telah disampaikan dalam pertemuan.
"Ada sea port, deep sea port, dan railway track," kata Jokowi.
Soal potensi masalah, Jokowi menyatakan telah memaparkan semua langkah penanggulangannya di hadapan investor, termasuk pembebasan lahan dan perizinan.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan