TEMPO.CO, Jakarta - Prospek industri keuangan nonbank diperkirakan masih bagus tahun depan. Diprediksi pertumbuhan industri ini di atas 15 persen. "Tahun depan prospeknya bagus," kata Deputi Komisoner Pengawas Industri Keuangan Nonbank Otoritas Jasa Keuangan Dumoly Freddy Pardede, Senin, 3 November 2014, di sela acara 20-20 Investment Association di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta.
Dumoly mengatakan sektor asuransi, misalnya, diperkirakan tumbuh 20 persen, pengelolaan dana pensiun tumbuh 15 persen, dan industri pembiayaan naik 17 persen. Iklim investasi yang bagus diyakini menjadi alasan tumbuhnya industri-industri tersebut. (Baca:OJK Naikkan Modal Minimum Bank Perkreditan Rakyat)
Otoritas Jasa Keuangan, kata Dumoly, akan terus memperbaiki regulasi di sektor keuangan nonbank. Tujuannya untuk memberi manfaat bagi masyarakat dan mempermudah pelaku usaha di bidang ini.
Investment Association sendiri merupakan lembaga nirlaba dalam industri keuangan yang mempelajari iklim investasi di negara berkembang. Anggota forum ini berasal dari 26 negara asal Asia, Eropa, Amerika, Afrika. Acara tahunan ini telah berlangsung selama 24 tahun dan pada 2014 berlangsung di Indonesia. (Baca:Bank Mandiri Gunakan E-Money untuk Korban Sinabung)
Dalam forum yang berlangsung tertutup ini, Dumoly mengatakan banyak peserta pertemuan banyak memberikan pertanyaan tajam. Misalnya, seputar pengelolaan pinjaman luar negeri, perbaikan dana pensiun dan asuransi. Pertanyaan lain, seberapa besar microfinance di Indonesia mendukung institusi keuangan.
Atas pertanyaan itu, OJK menjanjikan perbaikan di segala hal. "Kami kasih jawaban bahwa saat ini kami sedang memperbaiki semua frame regulasi," kata Dumoly. (Baca:Masyarakat Ekonomi Syariah Minta OJK Awasi BMT)
AMIRULLAH
Terpopuler :
Jadi Menteri, Susi Tak Lagi Merdeka
Pengusaha Rental Mobil Tertarik Gunakan Esemka
Pangkas Antrean, PT KAI Luncurkan Tiket Model Baru
Menteri Rudiantara Diminta Ubah Sistem TV Digital