TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih mengatakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Alasannya, dana yang semula untuk subsidi BBM dapat digunakan pemerintah untuk mengembangkan pembangunan dalam negeri.
"Kenaikan harga BBM berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi asal dananya harus digunakan untuk pengeluaran yang produktif," kata Lana saat dihubungi Tempo, Ahad, 2 November 2014. (Baca: Penetapan Upah dan Kenaikan BBM Diminta Tak Bersamaan)
Lana mencontohkan dana dari alokasi subsidi BBM dapat digunakan pemerintah untuk menunjang pembangunan infrastruktur dalam negeri. Pembangunan infrastruktur dirasa produktif sebab dapat menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
Lana tidak menampik jika daya beli masyarakat akan turun beberapa saat setelah harga BBM dinaikkan. Namun, hal ini tak dilihat sebagai suatu yang buruk karena masyarakat akan sadar bahwa pengurangan subsidi BBM ini akan berbalik lagi membawa keuntungan bagi mereka. (Baca: Soal Harga BBM, Susi dan Nelayan Beda Pendapat)
"Kalau infrastruktur, seperti jalan-jalan besar, sudah bagus, yang untung kan mereka juga," kata Lana.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi pada kuartal III sekitar 5,1 persen. Total keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi sebesar 5,2 persen. Hal ini sesuai dengan revisi target pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia awal tahun ini dari 5,8 persen menjadi 5,1 persen karena melihat kondisi ekonomi Indonesia melemah. (Baca: Naikkan Harga BBM, Kalla Tak Takut Dijegal DPR)
Namun, dengan pengurangan subsidi BBM, Lana melihat sisi positif bagi perekonomian Indonesia. "Jika dimanfaatkan dengan efektif, kenaikan harga BBM justru dapat menyumbang petumbuhan ekonomi hingga 5,6 persen di tahun depan," kata Lana.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Baca juga:
Kurator Seni: Logo Baru Yogyakarta Mirip Iklan Obat Kuat
Penghina Presiden Ini Masih Ditahan Polisi
JK Minta Perantau Sulsel Jaga Kebhinekaan
Raden Nuh Ditangkap, Tetangga Kos Tak Tahu