TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah sedang menyiapkan skema penyaluran dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan menggunakan uang elektronik. (Baca: Saran LSI Jika Jokowi Naikkan Harga BBM)
Menurut Bambang, kompensasi yang akan diberikan kali ini agak berbeda dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Langsung Sementara (BLSM) karena pemerintah tidak sekadar memberikan uang tunai. "Tapi memberi bantuan spesifik untuk kesejahteraan masyarakat," katanya di kantornya.
Bambang mengatakan bantuan tersebut diwujudkan melalui pembagian Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Sejahtera. Penyaluran dana kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi melalui kartu-kartu tersebut adalah wujud upaya penerapan visi Presiden Joko Widodo. Ketiga program itu akan menjadi skema tetap penyaluran bantuan dari pemerintah. (Baca: Pemerintah Bersiap Naikkan BBM Sebelum 2015)
"Kami berharap skema ini akan menjadi permanen, bukan hanya satu atau tiga bulan lalu berhenti," ujarnya. Nantinya, bantuan sosial untuk masyarakat disalurkan melalui skema seperti ini. "Tidak ada lagi skema baru, bantuan sosial atau segala macam yang sifatnya ad hoc (sementara)."
Bambang yakin cara ini akan efektif karena memiliki sistem yang jelas. Nantinya, kartu-kartu ini diberikan kepada satu keluarga. Kartu Indonesia Sejahtera berfungsi menjaga daya beli masyarakat. Kartu Indonesia Sehat digunakan untuk pembiayaan kesehatan baik di puskesmas maupun rumah sakit. Dan anak-anak di dalam keluarga akan menerima Kartu Indonesia Pintar sebagai bentuk penyaluran bantuan pendidikan. (Baca: Harga BBM Diusulkan Naik Rp 3.000 per Liter)
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terpopuler
Foto Porno Ini Bikin Penghina Jokowi Ditangkap
Cerita Susi Ngotot Pakai Helikopter ke Seminar|
Andi Widjajanto Ditunjuk Jadi Sekretaris Kabinet