TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta Menteri Perdagangan Rahmat Gobel tegas mengawasi impor mobil bekas, terutama truk. Menurut dia, impor truk bekas menjadi penyebab maraknya kecelakaan di Jawa Timur, karena truk-truk itu dianggap tak laik jalan.
"Saya berharap Pak Gobel sebagai menteri yang baru bisa melakukan evaluasi dan mengambil tindakan. Korbannya sudah begitu banyak," ujar Gus Ipul--sapaan Saifullah--di sela-sela pembukaan Pameran Otomotif Surabaya (POS) 2014, Rabu, 29 Oktober 2014.
Masih adanya impor truk bekas dikhawatirkan menimbulkan makin banyak korban jiwa di jalanan. Padahal, tutur Gus Ipul, peraturan Menteri Perdagangan telah memuat larangan impor mobil dan truk bekas. (Baca: Menteri Gobel Cari Jurus Tangkal Produk Impor)
Gus Ipul mengklaim infrastruktur bukanlah penyebab masalah distribusi barang. Namun truk yang tak laik jalan menjadi pemicunya. "Kami sudah berulang kali mendengar contohnya di Malang macet empat-lima jam, ternyata ada truk mogok, rem blong, atau kecelakaan," katanya.
Namun pihaknya juga berharap kalangan pengusaha melakukan peremajaan kendaraan serta rutin membawa kendaraan angkutnya menjalani uji KIR.
Senior Advisor GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), Freddy A. Sutrisno, menuturkan praktek impor truk bekas memang masih terjadi sampai sekarang. Total ada 50 ribu unit truk bekas yang beredar di jalanan Indonesia. "Sejak 2006 sebenarnya sudah dilarang, tapi setiap tahun sekitar 2.000 truk bekas masuk," ujarnya.
Truk bekas itu biasanya diimpor dari Eropa dan Jepang melalui Singapura. "Cara membedakannya gampang, kok. Lihat saja konfigurasinya, tidak seperti umumnya truk di Indonesia."
ARTIKA RACHMI FARMITA
Terpopuler
Hina Jokowi di FB, Tukang Tusuk Sate Ini Ditahan
Paripurna DPR Ricuh, Meja Rapat Digulingkan
Tak Mau MA Dipenjara, Keluarga Minta Bertemu Jokowi
Ini Pemicu Kericuhan dalam Rapat Paripurna DPR