Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi Kreatif Tak Terpengaruh Perubahan Kementerian

Editor

Zed abidien

image-gnews
Peserta parade memeriahkan pawai Kemilau Nusantara oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar bersama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di sepanjang jalanan Dipenogoro Bandung, Sabtu (12/10) malam. Acara ini merupakan salah satu ajang silaturahmi budaya, sekaligus sebagai sarana promosi wisata dan budaya. ANTARA/Agus Bebeng
Peserta parade memeriahkan pawai Kemilau Nusantara oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar bersama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di sepanjang jalanan Dipenogoro Bandung, Sabtu (12/10) malam. Acara ini merupakan salah satu ajang silaturahmi budaya, sekaligus sebagai sarana promosi wisata dan budaya. ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penghapusan kementerian yang membawahi bidang perekonomian kreatif tidak membuat pemangku kepentingan terkait di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta gusar. Alasannya, perekonomian di DIY lebih banyak ditopang oleh perekonomian kreatif dan usaha kecil-menengah ketimbang perindustrian.

"Ada atau enggak ada menteri ekonomi kreatif, ekonomi DIY harus tetap tumbuh," kata Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta, Senin, 27 Oktober 2014.

Menurut  Sultan, DIY tetap harus berusaha menjalankan roda perekonomian walau ada perubahan kabinet. "Bukan karena ekonomi (kreatif) tidak menjadi fokus (pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla). Yang penting tetap kerja, gitu saja," kata Sultan.

Dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono, ada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dipimpin Mari Elka Pangestu. Namun kementerian ini tak ada dalam kabinet Jokowi. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Gonang Djuliastono, berharap industri kreatif tidak terpengaruh perubahan tersebut. "Tetap saja jalan meski enggak ada yang menaungi secara khusus. Karena jasa industri kreatif nilainya enggak ada standardisasi," kata Gonang.

Dia mencontohkan ekonomi kreatif seni lukis. Seseorang tak bisa memberikan harga Rp 1-2 juta atas sebuah lukisan untuk sekadar mengganti biaya kanvas dan cat minyak. "Tapi orang senang dengan lukisan itu, dijual dengan harga seenaknya, dan laku," kata Gonang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ihwal adanya kemungkinan pelaku ekonomi kreatif terganjal pemberian bantuan dana dari pemerintah, Gonang mengatakan, tidak ada kekhawatiran hingga sejauh itu. Sebab, pendanaan masih bisa diajukan dan pemerintah diyakini akan memberikan melalui pos lain. "Harapannya, soal ekonomi kreatif ada di dalam program kementerian, meski porsinya sedikit," kata Gonang.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita lain:
Daftar Lengkap Menteri Kabinet Kerja Jokowi
Pengamat Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

2 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

38 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

43 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

47 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.