TEMPO.CO, Jakarta - Sehari sebelum lengser dari jabatannya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan berkampanye tentang pentingnya penawaran saham ke publik alias IPO bagi perusahaan BUMN. "Dengan IPO, pengelolaan perusahaan menjadi lebih transparan dan intervensi dari pihak lain bisa diminimalisir," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2014.
Ia meminta perusahaan pelat merah yang akan melantai di bursa jangan ditafsirkan sedang membutuhkan modal. Sebab, tidak semua perusahaan yang akan mendaftar ke bursa dalam kondisi terlilit utang.
Mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) itu menjelaskan jika perusahaan pelat merah melantai, maka potensi intervensi bisa dihindari. "Perusahaan terbuka terikat dengan Undang-Undang Pasar Modal dan UU Keterbukaan," tuturnya.
Saat ini sudah ada tujuh perusahaan pelat merah yang siap melantai. "Beberapa perusahaan, holdingnya telah terbentuk. Tujuh perusahaan itu seksi sekali jika melantai di bursa." Keputusan untuk IPO ada pada menteri baru. "Saya tinggal sehari jadi menteri," ujarnya.
Sebelumnya, Dahlan Iskan mengatakan perusahaan negara yang paling siap melakukan IPO tahun depan ialah PT Asuransi Jiwasraya dan PT Perkebunan Nusantara VII.
GANGSAR PARIKESIT
Terpopuler:
Manajer Lion Air Damprat Penumpang Pesawat
Jadi Calon Menteri, Rini Dinilai Miskin Prestasi
Mengamuk, Manajer Lion Air Bakal Kena Sanksi
YLKI Minta Kemenhub Evaluasi Lion Air